Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Aan Mansyur dan Puisi-puisi Dahsyatnya

Diperbarui: 18 Juli 2016   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber gambar: www.youtube.com/watch?v=W-EvsivEFes)

“Jendela Perpustakaan” salah satu puisi dari ribuan puisi yang ditulis ketika masa-masa tinggal di perpustakaan dan menyedihkan sekali, dan memaksa perpustakaan mereka dirikan harus tutup karena tidak ada relawannya yang mau, karena tidak di gaji. Ujar Aan Mansyur.

Najwa Sihab sebagai host sangat penasaran akan kelihaian bintang tamu talkshow acara Mata Najwa di Metro TV pada 11 Mei 2016 lalu. Pustakawan, Sastrawan asal Makassar yang sekaligus dipercaya menulis puisi AADC 2 oleh sang Produser. Aan membacakan puisinya berjudul ‘Jendela Perpustakaan’ dengan intonasi begitu rileks namun tiap baitnya mengandung daya tarik tersendiri bagi penonton yang menyaksikannya langsung maupun dari balik layar kaca.

Disini saya mencoba kembali menyampaikan puisi Aan Mansyur, agar public tahu bahwa masih ada anak-anak muda seperti Aan, putra asal Bone-Makassar, begitu peduli dengan dunia Literasi tanpa pamrih tanpa embel-embel bintang dan ketenaran.

Dan jerih payah itu membuahkan hasil, membuktikan dirinya dipercaya menggarap puisi film anak muda terlaris di indonesia berjudul AADC 2 karya Mira Lesmana. Keren nggak tuh!!!

Inilah bait dahsyatnya puisi Aan Masnyur

Jendela perpustakaan

Karya: Aan mansyur

Langit menyentuh buku-buku pada sore hari

Ketika para pengunjung diminta berhenti membaca

Seorang petugas akan menutupnya dan tidak menyadari pertemuan singkat mereka yang hangat..

Perpisahan dan warna masa kecil itu tiba-tiba musnah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline