“Jendela Perpustakaan” salah satu puisi dari ribuan puisi yang ditulis ketika masa-masa tinggal di perpustakaan dan menyedihkan sekali, dan memaksa perpustakaan mereka dirikan harus tutup karena tidak ada relawannya yang mau, karena tidak di gaji. Ujar Aan Mansyur.
Najwa Sihab sebagai host sangat penasaran akan kelihaian bintang tamu talkshow acara Mata Najwa di Metro TV pada 11 Mei 2016 lalu. Pustakawan, Sastrawan asal Makassar yang sekaligus dipercaya menulis puisi AADC 2 oleh sang Produser. Aan membacakan puisinya berjudul ‘Jendela Perpustakaan’ dengan intonasi begitu rileks namun tiap baitnya mengandung daya tarik tersendiri bagi penonton yang menyaksikannya langsung maupun dari balik layar kaca.
Disini saya mencoba kembali menyampaikan puisi Aan Mansyur, agar public tahu bahwa masih ada anak-anak muda seperti Aan, putra asal Bone-Makassar, begitu peduli dengan dunia Literasi tanpa pamrih tanpa embel-embel bintang dan ketenaran.
Dan jerih payah itu membuahkan hasil, membuktikan dirinya dipercaya menggarap puisi film anak muda terlaris di indonesia berjudul AADC 2 karya Mira Lesmana. Keren nggak tuh!!!
Inilah bait dahsyatnya puisi Aan Masnyur
Jendela perpustakaan
Karya: Aan mansyur
Langit menyentuh buku-buku pada sore hari
Ketika para pengunjung diminta berhenti membaca
Seorang petugas akan menutupnya dan tidak menyadari pertemuan singkat mereka yang hangat..
Perpisahan dan warna masa kecil itu tiba-tiba musnah