Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Prahara Sampah Daun Sirsak Bikin Tetangga Sesak

Diperbarui: 7 November 2015   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="suburnya pohon sirsak, membuat tetangga naik pitam"][/caption]Belum usai depresi oleh e-PUPNS tetangga rumah menambah penat suasana setelah seminggu beraktifitas di tempat kerja. Pagi-pagi sebelum matahari meninggi, dibuat kesal ocehan tetangga nenek tua samping rumah, masih permasalahan yang serupa “sampah dedaunan” pohon sirsak bikin sesak.

Wow!!! dahsyat nian BIBIR sang nenek tua menyerepahi sampah daun pohon sirsak yang saya tanam, sungguh!!! amarahnya melebihi Nenek Sihiir!!!...

Kengerian pegawai kian menjadi dengan sanksi e-pupns “pensiun dini” bagi PNS/ASN yang tidak menginput data ke aplikasi e-pupns milik Badan Kepegawaian Negara (BKN), wowo!!! Sungguh melebihi tiupan sangkakala kengeriannya.

Masak sih, gara-gara sampah daun sirsak, atau sampah pembuangan limbah rumah tangga pada saluran got, harus emosional bersambung tanpa ujung pangkalnya??? inikan konyol.

Rupanya kesuburan pohon sirsak telah membuatnya sesak, penat, marah, dongkol bergumul menyatu tanpa memikirkan kebaikan Tuhan, kok malah mengedepankan arogansi di usia senja.

Dasar kolot!!!, padahal satu pohon saja manfaatnya luar biasa bagi makhluk hidup, bayangkan nek hajjah, selain pelindung dari terik matahari, pepohonan mamberikan oksigen (O2) secara cuma-Cuma, satu pohon mampu memberi oksigen dua sampai tujuh orang, pohon akan melancarkan racun berupa karbondioksida (CO2) menjelang malam.

Maklum sajalah, selama ini tetanggaku, paling “disegani” hingga superioritasnya seperti kekuatan “Nabi.” Bukan itu saja, perkara sepelese seperti “parit/got” keberadaannya sebagai saluran pembuangan limbah rumah tangga beraroma “busuk,” inovasi akan kebusukannya air parit/got itu telah membuat amarahnya memuncak.

Memang untuk saat ini sampah merupakan masalah laten di indonesia. sampah organik seperti guguran daun sirsa bukan lagi musibah tetapi berkah yang menghargai ciptaan Alloh SWT, justru dari sampah daun atau sampah lain dipilah serta diolah bernilai ekonomis bagi hamba-Nya yang berfikir!!!

Sampah juga momok yang menakutkan, ini tak lepas dari ulah kita sendiri buang sampah sembarangan, Bertetangga bukan hanya hidup berdampingan bertahun-tahun, tetapi juga malah sampai mati, maka hidup seperti apa yang tengah kita jalani ini bersama?

Jika tiap hari cuma dipakai untuk meributkan sampah tidak ada gunanya. Kelak kalau kita mati juga akan membusuk sepeti sampah. Sepertinya nenek ini lebih sering-sering mengikuti pertemuan pelatihan tentang pemanfaatan sampah menjadi ladang uang, sehingga tidak perlu menjadi “pesakitan.”

Kita harusnya sedih melihat kondisi sepert ini, masyarakat kurang peduli akan manfaat sampah, seharusnya sesama tetangga turut bahu membahu mengatasi sampah rumah tangga, bukan malah saling menyalahkan, apalagi sampah daun pohon sirsak. Apa salahnya pohon sirsak yang lahir dari alam?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline