Lihat ke Halaman Asli

Devide et Impera Gaya Baru

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

DEVIDE Et IMPERA

Sadarkah Anda bahwa pelecehan kedaulatan Indonesia oleh Malaysia,

Masalah pertikaian antar agama di Indonesia, dll.. adalah strategi lama 'devide et impera' yg tak kita sadari.

Dunia, Indonesia adalah raksasa yg tertidur. Ia sempat berdiri tegak dgn kerajaan maritimnya dimasa lampau. Namun sejak kedatangan Belanda, dunia menidurkan sang raksasa dengan devide et impera atau adu domba.

Saat itulah Indonesia di adu domba dgn beragam suku yang mulai terpecah belah agar mudah terkalahkan. Namun ternyata perpecahan itu butuh waktu 350 thn bagi Belanda untuk menguasai. Mengapa Indonesia merdeka? Karena tak terkalahkan jika kita bersatu.

Dimasa modern, devide et impera diterapkan lewat adu domba politik, dunia gempar dgn kecerdasan Habibie, beliau memimpin hanya selama 512 hari namun mengeluarkan Indonesia dari jurang krisis. Beliau turun jabatan dan kecerdasanya dimanfaatkan negara lain.

Mantan menteri keuangan Sri Mulyani dengan prestasinya menghindarkan Indonesia dari krisis finansial 2008 bahkan meraih hasil positif. Dunia sekali lagi gentar.

Adu domba politik yg terjadi mengharapkan Sri Mulyani mundur dan dipilihlah bank dunia. Apakah kamu tidak tersadar? Mengapa Indonesia rela mengusir pejabat terbaiknya?

Lalu mengapa dikatakan devide et impera? Karena sekarang adalah masa2 yg hebat bagi Indonesia. Terhindar dari krisis finansial 2008 membuat dunia terbelalak.

Apalagi skrg pemerintahan menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,5%.

Dunia ingin sang raksasa cepat ditidurkan kembali, denganadu dombanya. Apakah perang? Terorisme ? Kerusuhan? TIDAK, negeri ini telah berada di jalur yg tepat, perang dan kerusuhan hanyalah menguras tenaga, perhatian dan keuangan negara. Cukup tindakan tegas ! Maka dunia terdiam karena adu domba telah gagal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline