Lihat ke Halaman Asli

Pipin Piniman

Guru SMKN 1 Rancah Kabupaten Ciamis

Refleksi Dwi Mingguan Ke-5 Modul 2.1. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

Diperbarui: 13 September 2024   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber pribadi

Salam Guru Penggerak!

Saat ini perjalanan belajar saya telah sampai di awal paket modul 2 (dua) dari 3 (tiga) paket modul yang saya pelajari selama pendidikan Guru Penggerak saya jalani, pada waktu jurnal refleksi ke 5 (lima) dibuat saya sedang berada pada modul 2.1 yakni modul Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Murid. Ada banyak hal baik yang saya pelajari baik dari fasilitator, narasumber, pengajar praktik maupun dari rekan-rekan sesama Calon Guru Penggerak tentang bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan baik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan murid.

Pembelajaran ini menegaskan kembali pemahaman saya bahwa faktanya murid-murid kita di kelas memiliki karakteristik yang beragam, dengan keunikan, kekuatan dan kebutuhan belajar yang berbeda, tentunya perbedaan-perbedaan tersebut perlu direspon dengan tepat. Jika tidak, maka dipastikan akan terjadi kesenjangan belajar (learning gap), dimana pencapaian yang ditunjukkan murid tidak sesuai dengan potensi pencapaian yang seharusnya dapat ditunjukkan oleh murid tersebut. Saya yakin dan sadar bahwa tugas saya adalah melayani murid-murid dengan segala keberagaman tersebut serta menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaik bagi mereka. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk merespon karakteristik murid-murid yang beragam ini adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Berdiferensiasi artinya saya harus berusaha semaksimal mungkin menyesuaikan proses pembelajaran di kelas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid sebagai respon dari kebutuhan murid yang beragam.

Setidaknya ada tiga hal yang saya dapatkan selama mempelajari modul ini, yang pertama adalah pembelajaran diferensiasi bertolak dari mengetahui kebutuhan murid. Pemenuhan kebutuhan murid memiliki 3 (tiga) aspek yang diperhatikan yaitu 1) kesiapan belajar murid, yakni sejauh mana kapasitas murid untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. 2) Minat murid, yakni keadaan mental murid yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri, dan 3) Profil belajar murid, yakni mengacu pada cara-cara bagaimana murid sebagai individu paling baik belajar.

Aspek kedua saya belajar tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi, dimana dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi saya dapat menggunakan 3 strategi yaitu 1) diferensiasi konten, yakni merujuk pada strategi penyajian format penyampaian konten yang harus dipelajari murid. 2) diferensiasiasi proses, yakni merujuk pada perbedaan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami konten secara optimal, dan 3) diferensiasiasi produk, yakni merujuk pada strategi untuk membedakan produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari oleh murid.

Asek ketiga yang saya pelajari adalah terkait penilaian pembelajaran berdiferensiasi. Dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi diperlukan penilaian yang utuh dan berkelanjutan, ada tiga jenis penilaian yang dilakukan yaitu 1) Assessment for learning, yakni penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. 2) Assessment of learning, yakni penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif. 3) Assessment As learning, yakni penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif.

Tantangan yang menarik untuk mengimplementasikan hasil perjalanan belajar saya untuk dilakukan di dalam kelas.

Sebagai jurnal refleksi dwi mingguan yang ke lima, secara detail saya coba jabarkan sebagai berikut:

 

PERISTIWA/FACT

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline