Lihat ke Halaman Asli

Objek Wisata Dermaga Cinta Kali Gajah Wong: Dahulu Penuh Sampah Sekarang Penuh Berkah

Diperbarui: 13 April 2021   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dermaga Cinta Kali Gajah Wong-dokpri

 

Objek wisata Dermaga Cinta Kali Gajah Wong adalah salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta yang beralamat di Jl Werkudara, Giwangan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, D.I.Yogyakarta. tempat wisata ini dibuat awal pada tahun 2016 dan bertahan sampai sekarang.  Atraksi atau wisata naik kapal yang ada di tempat tersebut adalah  satu-satunya di Kota Yogyakarta. Letaknya yang dekat dengan pusat kota akan menjadi salah satu keunggulan tempat wisata tersebut.

Dermaga Cinta Kali Gajah Wong termasuk dalam  bidang usaha Sociopreneur. Pengertian dari Sociopreneur sendiri yaitu usaha ataupun bisnis yang bukan hanya sekadar mengambil keuntungan saja melainkan ada unsur sosial di dalamnya. Jadi usaha tersebut bukan untuk memperkaya diri sendiri tetapi untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Di Dermaga Cinta sendiri semua pengeloaan nya dari masyarakat sekitar dan yang mengembangkan tempat wisata ini juga masyarakat sekitar yang peduli dengan lingkungan. Kenapa dikatakan peduli dengan lingkungan? Karena masyarakat berhasil merubah tempat yang dahulu kotor dan penuh sampah menjadi tempat wisata yang membawa berkah terutama bagi masyarakat sekitar.

Dahulu tempat wisata ini adalah tempat yang kumuh, tempat pembuangan sampah, dan ada kandang babi di dalamnya, tetapi sekarang menjadi berubah menjadi tempat wisata yang berkembang dan layak untuk dikunjungi. Kemudian muncul inisiatif dari Bapak Mustaqim dan kawan-kawan yang merasa bahwa di tempat tersebut ada SDA yang bisa dimanfaatkkan. Wacana tersebut yaitu untuk menghidupkan kembali dari tempat yang kumuh menjadi tempat yang nyaman dan bersih ketika ada orang yang memancing atau sekadar lewat saja. Masyaraat sekitar merelakan 3 meter lebar tanahnya untuk dijadikan jalan alternatif ke Kotagede dan bisa menjadi ladang untuk pemiliknya. 

Di awal launcing pada tahun 2016 dana yang terkumpul berasal dari swadaya masyarakat sekitar yang peduli dan terkumpul hingga 24 juta. Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli ban, pelampung, perahu karet, dan membuat dermaga dari bambu. Dari situlah yang membuat semangat masyarakat sekitar membara. Kegiatan awal yang dilakukan yaitu turbing memakai ban dengan tujuan utama yaitu peduli dengan kali yang ada di Gajah Wong karena dahulu kumuh dan kotor. Selain itu, dengan adanya kegiatan turbing ini menghilangkan kebiasaan masyarakat sekitar yang masih membuang hajat ke sungai. Kegiatan seperti ini berlangsung selama 2 tahun. Kemudian pada tahun 2017 mulai dilirik oleh Dinas Pariwisata D.I.Yogyakarta dan terus  berbenah sampai sekarang. Dalam menjalankan tempat wisata ini banyak pihak yang mensupport seperti Dinas Pariwisata, Forsidas, RT, kelurahan, anggoat atau kepala dewan, dan lain-lain.

Dampak ekonomi yang didapatkan masyarakat sangat terasa. Dahulu saat awal pembentukan belum ada dana yang masuk jadi hanya mengandalkan dana swadaya dari masyarakat sekitar. Pengelola dan masyarakat sekitar empat wisata ini menginginkan agar dengan adanya Dermaga Cinta Kali Gajah Wong bisa memberikan dampak positif dengan memberdayakan masyarakat sekitar terutama dalam aspek ekonomi seperti warung-warung yang ada adalah milik masyarakat sekitar dan tidak ada biaya sewa tempat yang dibebankan, lahan parkir juga milik pribadi dengan timbal balik biaya parkir seikhlasnya dari pengunjung, dan lain-lain. Ibu-ibu pengelola di tempat tersebut dinamakan ibu-ibu Srikandi Kali Gajah Wong.

Sebagai tambahan informasi jadi saat awal pembentukan nama tempat tersebut bukan Dermaga Cinta tetapi bernama Tirta Wolulas artinya Tirta (Air) Wolulas (Wong lugu ikhlas) dan pada tahun 2019 diganti menjadi Dermaga Cinta Kali Gajah Wong yang memiliki arti orang atau masyarakat yang datang mencintai kesederhanaanya, konsepnya, dan wisata di Kali Gajah Wong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline