Lihat ke Halaman Asli

Happy House Daycare

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Terinspirasi dari kebutuhan para ibu bekerja akan pengasuh yang dapat senantiasa menjaga dan mengasuh putra-putri di rumah. Lalu kehausan diri untuk dapat selalu berkarya meski dari rumah dan tanpa mengesampingkan pengasuhan si cantik hani. Terwujudlah ide untuk membuat program pengasuhan dan penjagaan anak-anak selama ayah bundanya bekerja di kantor. Hal ini didukung suami karena dengan begitu rumah yang selama ini merupakan aset pasif bisa lebih aktif dan produktif :). Di samping semua itu meski dari segi bisnis belum terlalu cerah prospeknya, karena mungkin belum banyak orangtua yang berpikir untuk memilih tempat pengasuhan anak selain di rumah. Kebanyakan masyarakat kita mengandalkan asisten yang merangkap pengasuh, keluarga dekat (tepatnya nenek-kakek si anak), dan mungkin ada yang lebih mempercayakan anak-anaknya di tangan baby sitter yang dipanggil dari yayasan dan sudah cukup terlatih menangani kebutuhan dan pengasuhan anak-anak. Kami ingin membantu para orang tua yang kerap kali kesulitan mencari sosok-sosok tersebut. Ini merupakan pengalaman dari kakak terdekat saya yang dalam sebulan berganti sampai 2-3 kali asisten dan pengasuh selama setahun kemarin. Mereka para perantau yang tentunya juga sulit menitipkan anak-anak ke rumah kakek-neneknya. Maka meski dari segi bisnis belum terlalu memiliki prospek, tapi paling tidak kami dapat berkontribusi pada pengasuhan putra-putri para 'workingmom' yang selalu ingin anak-anaknya mendapatkan pengasuhan yang edukatif.

Karena itu minggu depan, kami berencana membuka tempat penitipan anak-anak yang pengasuhannya edukatif. Konsepnya bermain sambil belajar, jadi fokus utamanya adalah bermain, tidak ada yang belajar serius nanti, kami ingin anak-anak menikmati bermain di rumah pengasuhan ini namun saat pulang ke rumah membawa segenggam ilmu baru yang kelak akan dapat mereka pergunakan.

Sungguh cita-cita kami tidak muluk, sederhana saja. Yang terpenting orang tua tetap percaya anaknya berada di pengasuhan yang baik ketimbang bila diserahkan pada asisten yang mungkin bila ditinggal si pemilik rumah, mereka membuat anak-anak jadi demam sinetron, gosipmania atau mengidolakan selebritis-selebritis minim akhlak.

Kami bukannya sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun atau karena memiliki banyak anak-anak, tidak sama sekali. Justru kami baru memiliki seorang putri kecil berusia 14 bulan. Namun inilah yang menjadi modal utama kami, kami berharap dapat memberikan ilmu yang bermanfaat untuk anak kami dan tentunya untuk anak-anak lain yang seusia atau di atasnya. Semoga ini menjadi ladang kami menggali kebermanfaatan kami di sini.

Insya Allah senin besok HappyHouse Daycare sudah membuka pendaftaran bagi anak-anak anda, can't hardly wait to see Hani's friends come to our home and play together, happy together. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline