Lihat ke Halaman Asli

Pipiet Senja

TERVERIFIKASI

Pentingnya Sinopsis: Makhluk Bernama Titi Sulitkah Untuk Jujur?

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_150939" align="aligncenter" width="300" caption="Woooooi kutantang kalian!"][/caption]

Mencermati Kompasiana belakangan ini, timbul perasaan aneh, kecewa, kisuh-misuh yang berujung; sebaaaal!

Nah, sesiapapun itu makhluk berjatidiri, mengaku bernama Titi, apa sulitnya bicara jujur?

Aneeeeh!

Ops, soriii, jadi ikutan kisuh=misuh.

Daripada kecebur terus, mendingan belajar bikin sinopsis novel, yuuuk, suster, eeeh, ngesotkah?

Judulnya, ini sengaja menyesatkan!

Tabik, maaf dan kabooooorrrr!

@@@

Jika  kita sudah punya naskah novel, tentu akan segera mencari penerbit untuk mewujudkan hasrat kita menerbitkan buku.

Bagaimana caranya?

Kalau penerbitnya teman baik kita sih tidak masalah, bahkan sekadar memaparkan sinopsis ringkasnya saja sambil makan siang di kafe, umpamanya; jadilah!

Eh, ini sih KKN!

Pokoknya, sebuah sinopsis sangat penting sebagai sarana kita menawarkan naskah.

Jangan lupa, di sambing sinopsis juga kita tuliskan; kelebihannya (sama sekali jangan urusan kekuarangannya ya, sodara!). Yang jelas jangan lebay dong, kelebihannya umpamanya; ini tema belum digarap orang, ada kaitannya dengan situasi sosial, politik tanah Air pada era Orde Baru, de-el-el.

Nah, berikut ini adalah sinopsis yang pernah saya tawarkan ke sebuah penerbit.

Sinopsis Novel Bidadari Bidadari

Soli terlahir dari rahim Titin hasil hubungan gelapnya dengan Raju, lelaki Hindustan yang dikenalnya di Blue Diamond, klub malam terkenal di kawasan Braga di kota kembang dekade 70-an. Titin, seorang perempuan piaraan Babah Ong yang tak pernah menginginkannya.

Bayinya ditinggalkan begitu saja di ambin gubuk lapuk di desa bernama Gunung Halu, Cililin Jawa Barat. Sejak itu Soli dibesarkan oleh Mak Kesih, nenek yang sangat mengasihinya.

Usia tigabelas, Soli diperkosa oleh mandor Samin di tengah hujan jati. Alih-alih mendapat simpati dan pembelaan dari masyarakat, Soli dan neneknya malah diperlakukan keji oleh antek-antek mandor Samin yang ditemukan tewas digantung orang.

Soli dan Mak Kesih terusir dari kampung halamannya. Di tengah perjalanan menuju Bandung, Mak Kesih meninggal akibat penyakit paru-paru dan usia lanjut.

Soli kemudian melakoni takdirnya bersama para gelandangan di kawasan kumuh Cikapundung di bawah pengayoman Tunem. Bersama Tunem berusaha melacak jejak ibu kandungnya.

Tapi Titin tak sudi mengakuinya saat berhasil mereka temukan. Titin baru mau mengakuinya dua tahun kemudian, setelah Soli mengalami pelecehan seksual untuk kedua kalinya oleh ucing gering Kebon Kalapa.

Kecantikan bagi Soli hanya melahirkan penderitaan tak teperi dalam kehidupannya. Bahkan ketika ia jatuh cinta dan dicintai pun, lelaki itu ternyata hanya memanfaatkan kecantikan dan keindahan tubuhnya, menambah kental dukalara hari-harinya.

Bila Soli di kemudian hari berhasil meraih mimpi, harapan dan ambisinya, itu adalah karena dendam kesumatnya terhadap Nuwa, lelaki yang paling dicintai sekaligus dibencinya.

Catatan; gambar dari www.bangical.blogspot.com

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline