Awan menari dalam gelap
Bergonjak seirama panduan angin
Seakan mencabik selubung langit
Hingga menguak rahim kebiruannya
Di paruh malam bertuan itu
Rembulan seakan takluk
Mendera kelopak
Tuk bersaksi tentang wajah yang disembunyikan malam
Puput,
Aku ingin senafas bak bintang dan cahaya
Walau kalah dalam terik
Namun gemerlapnya syaduhkan malam
Rasa memang tak terbentuk dalam satu polesan
Namun kesunyian tak pernah tentram kalau kisah tak dirintis
Itu mungkin ilusi
Namun pencipta tak memoles tanah tuk hidup
Dan hembusan nafas tak pernah ingkari jiwa
Rusuk tak hilang tuk satu kerinduan
Mister itu adalah keeratan kita.
Puputku telah pupus