Lihat ke Halaman Asli

ana Mhi

Wanita dengan keseharian biasa saja

Profil Ryan Adriandhy, Bikin Film Animasi Jumbo Menggandeng Ariel Noah Pengisi Suara

Diperbarui: 4 April 2024   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

potret Ryan Adriandhy bersama dua karakter animasi Domikado (sumber: instagram.com/adriandhy)

Serial Malam Minggu Miko berhasil membawa nama Ryan Adriandhy semakin melejit. Sebelum bermain web series bersama Raditya Dika, pria berdarah Padang ini adalah juara pertama SUCI season 1. Sudah mulai jarang Stand Up Comedy, Ryan rupanya sedang aktif bergelut dengan dunianya sebagai seorang animator.

Lulusan S2 di Amerika Serikat, bersama sang ibu Ryan pernah mencoba ikut tes IQ. Meskipun ibunya tidak memberi tahu hasil tes tersebut, namun diduga Ryan memiliki IQ tinggi, ditambah lagi masa kecilnya penuh dengan hal-hal random.

Suka menggambar animasi sejak kecil, beberapa kali Ryan mendapat penghargaan piala Citra untuk kontribusinya dalam film animasi berjudul Prognosis dan Nussa. Yuk, intip profil Ryan Adriandhy yang menginspirasi di bawah ini.

1. Profil

Pria kelahiran Jakarta, 15 Juni 1990 ini memiliki nama lengkap Ryan Adriandhy Halim. Dia adalah anak tunggal dari pasangan yang bisa dibilang cukup religius. Karena tidak punya saudara kandung, waktu kecil Ryan sering bermain bersama sepupu-sepupunya di rumah nenek.

Awal mula ketertarikan Ryan kepada animasi justru dikenalkan oleh saudara sepupu yang sering memberinya bacaan komik. Karena Ryan merupakan anak satu-satunya, ia sering mengisi waktu luang belajar menggambar dengan mengikuti tutorial yang ada di Majalah Bobo.

Saat ini Ryan sudah berstatus sebagai seorang suami, ia meminang kekasihnya Anizabella Putri pada akhir tahun 2021 setelah 8 tahun menjalani masa pacaran. Pertemuan keduanya juga terbilang cukup unik, mereka cinlok dalam film Cinta dalam Kardus yang disutradarai oleh Salman Aristo.

2. Dapat beasiswa ke Amerika Serikat

Mencintai dunia animasi, Ryan berkeinginan besar belajar mendalami itu. Sempat terhalang oleh faktor ekonomi kedua orang tua, ia mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan S2 di Amerika Serikat dengan jalur beasiswa Fulbright.

Di Amerika Serikat Ryan kuliah di Rochester Institute of Technology, ia telah resmi menyandang gelar seorang Animation Master of Fine Arts (MFA). Banyak menyerap ilmu di bangku perkuliahan, saat ini Ryan kembali ke Indonesia dan semakin aktif berkarya membuat animasi-animasi seru, menghibur dan inspiratif. Salah satu karya terbaru dan akan tayang dekat ini adalah film animasi berjudul Jumbo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline