Lihat ke Halaman Asli

Sengak

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

botak palanya bukan kebetulan

banyak pemuja bukan kebetulan

pamerkan harta bukan kebetulan

pongah tingkahnya bukan pula kebetulan

dia anak cucu yahudi
mebusung dada tinggikan diri
korbankan anak dan juga istri
demi disorak bidadari bumi

kata kilahnya sejelek bayang
hidup tak pijak bagai silayang
cukup berkoar sambil ongkang
tlanjangi diri demi tuanuang

musibah datang masih berkilah
merasa dirinya tak tercelah
hobinya kemana menggelar khotbah
makin kentara omongmu sampah

gue jagoan, gitu lhoh...

Siksa pedih lambai menunggu
saat tiba tak perlu menggugu
terlambat pintu membuka buat dikau
hukuman datang jangan lagi berkicau
___ _ _




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline