Lihat ke Halaman Asli

Pinky Aziza Prameswari

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Analisis Aplikasi Sistem Informasi, Pengembangan, dan Model REA pada Perusahaan IKEA

Diperbarui: 8 Desember 2023   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perusahaan IKEA memiliki fokus bisnis pada desain furniture fungsional, praktis dan terjangkau. IKEA juga terus mengembangkan dan beradaptasi dengan tren dan kebutuhan pasar yang berubah. IKEA telah melakukan transformasi digital, termasuk pengembagan aplikasi sistem informasi. Aplikasi yang digunakan adalah "IKEA Place" yang memungkinkan pengguna aplikasi untuk mencoba berbagai produk IKEA di dalam rumah mereka sebelum melakukan pembelian. Aplikasi lainnya termasuk aplikasi e-commerce   dan konvensional serta aplikasi untuk pemantauan pergerakan produk. 

IKEA telah berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan gaya hidup pelanggannya. Visinya adalah meningkatkan kualitas hidup setiap orang dan membuat semua orang dapat membeli furnitur sebagai kelengkapan rumah. Oleh karena itu, IKEA melakukan inovasi untuk mengurangi biaya produksi, distribusi, dan penjualan. Dalam mengembangkan produk baru, IKEA aktif meneliti cara untuk meningkatkan keberlanjutan produk, termasuk penggunaan bahan daur ulang, pengurangan limbah, dan efisiensi energi dalam produksi. IKEA memanfaatkan sistem informasi untuk mengelola berbagai aspek operasional dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

IKEA telah bekerja sama dengan Google Cloud untuk mempercepat transformasi digital dan cloud mereka, termasuk dalam penggunaan teknologi serverless dan Google Maps Platform untuk membangun aplikasi pencari toko. IKEA juga telah menciptakan alat berbasis AI bernama Demand Sensing, untuk Demand Sensing adalah alat canggih yang dikembangkan oleh IKEA untuk memperbaiki akurasi peramalan permintaan.

Model REA (Resources, Events, Agents) adalah suatu kerangka kerja untuk merancang sistem informasi akuntansi yang menekankan entitas-entitas utama yang terlibat dalam suatu perusahaan, yaitu Sumber Daya (Resources), Peristiwa (Events), dan Agen (Agents). Contoh pengaplikasian model REA di IKEA dapat ditemukan dalam proses bisnis yang melibatkan pergerakan sumber daya (Resources) melalui serangkaian peristiwa (Events) yang diinisiasi dan dijalankan oleh agen-agen (Agents) yang terlibat. Sebagai contoh, ketika IKEA mengembangkan produk baru, perusahaan tersebut melibatkan berbagai sumber daya seperti desainer, bahan baku, dan fasilitas produksi. Peristiwa-peristiwa seperti pembelian bahan baku, proses produksi, dan penjualan produk mewakili langkah-langkah dalam proses bisnis. Agen-agen seperti pekerja pabrik, manajemen, dan departemen penjualan adalah bagian integral dari seluruh proses ini.

Salah satu kelebihan dari penggunaan model REA adalah Relevansi dengan struktur organisasi IKEA, model REA dapat diadaptasi dengan baik untuk merepresentasikan struktur organisasi dan hubungan antara sumber daya, kejadian, dan agen dalam bisnis seperti IKEA yang kompleks. Adapun kekurangan penggunaan model REA yaitu keterbatasan pada level detail, model REA mungkin kurang memberikan panduan yang sangat spesifik pada level detail tertentu, terutama dalam situasi dimana IKEA memiliki kebutuhan transaksional yang sangat kompleks. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline