Lihat ke Halaman Asli

PMM 73 RESEPTIF

Gerakan RESEPTIF (Remaja Sehat dan Produktif)

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Sosialisasi Pentingnya Kesehatan Mental Remaja

Diperbarui: 10 April 2021   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Isu kesehatan mental menjadi salah satu poin penting dalam kehidupan remaja. Dengan adanya media sosial, rutinitas sehari-hari, serta lingkungan dapat memicu terjadinya tekanan mental. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang  dalam kelompok 73  kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), melakukan sosialisasi tentang Mental Health kepada remaja-remaja khususnya anggota organisasi pemuda IPNU IPPNU di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada 9 April 2021. 

Tak hanya memberikan materi mengenai masalah kesehatan mental, kelompok mahasiswa yang beranggotakan 5 orang ini juga mengajak remaja-remaja untuk berdiskusi tentang isu kesehatan mental yang kerap diperbincangkan, seperti gangguan depresi dan bipolar.

Dilansir dari artikel Kompas.com, depresi adalah masalah kesehatan mental serius yang membuat perasaan seseorang jadi negatif. Menurut American Psychiatric Association (APA), depresi dapat menyebabkan pengidapnya merasa sedih dan kehilangan minat pada banyak hal. Depresi juga dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik, sehingga aktivitas sehari-hari jadi terganggu.

Menurut Via Baby Sanjaya selaku Koordinator kelompok PMM 73, seringkali masalah mental illness dianggap sebagai penyakit sepele, banyak  orang yang mengira seseorang dengan gangguan mental hanyalah sebuah ajang untuk mencari perhatian. Kenyataannya, di Indonesia orang-orang yang menderita mental illness justru kurang mendapat dukungan. Tak hanya karena bullying, namun candaan atau jokes yang berlebihan serta stress menjadi faktor penyebab mental illness yang parah. Penyebab gangguan mental bahkan lebih sering terjadi akibat lingkungan dan orang terdekat penderita.

"Karena itulah kami mengangkat tema ini untuk memberikan edukasi kepada remaja-remaja agar lebih mengerti dan mengenal bagaimana gangguan mental itu bisa terjadi, dan mengajarkan kepada mereka agar lebih bisa mendukung teman-teman kita yang mengalami mental illness." Ujar Via (10/4).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline