Lihat ke Halaman Asli

Binasakan Perbedaan

Diperbarui: 6 Januari 2017   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pernah kah kalian menyaksikan film pendek "Cheng-Cheng Po"?  Film Cheng-Cheng Po berhasil memenangkan penghargaan Konfiden Award pada Festival Film Pendek Konfiden 2007, dan Piala Citra untuk kategori Film Pendek Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia 2008.

Sebuah film pendek yang berdurasi selama 18 menit yang diproduksi pada tahun 2007 lalu  memiliki arti sangat luar biasa bagi kita saat ini. Dimana film itu menceritakan sekelompok anak SD dengan berbagai macam budaya. Baik dari tradisi, budaya, agama, dll. Film Cheng-Cheng Po mencoba mengangkat tema multikultur dengan menggunakan sudut pandang anak-anak. “(Sudut pandang anak-anak dipilih) Karena kami ingin mencoba menyederhanakan persoalan dari perspektif anak-anak,” jelas Yosep Anggi Noen selaku Produser film tersebut.

Selain itu, menurutnya dengan melihat kepolosan anak-anak dalam film Cheng-Cheng Po, kita dapat melihat bahwa mempermasalahkan perbedaan merupakan hal yang bisa disebut cheng-cheng po (remeh temeh). 

 Bercerita tentang kisah persahabatan sekelompok anak dari beragam latar belakang budaya. Ketika Han tak bisa membayar SPP, Tohir, Markus, dan Tiara berusaha membantunya. Awalnya mereka meminta tolong pada orang tua mereka masing-masing, namun semuanya gagal. Mereka pun mencoba sebuah cara yang tidak biasa. Sebuah cara jenaka untuk memaknai Bhinneka Tunggal Ika.

Dimana mereka tau meskipun mereka memiliki latar budaya atau papun yang berbeda, mereka tetap bersahabat karib meskipun orangtua dari mereka meminta masing-masing dari mereka untuk tidak bersahabat baik. Tohir, Markus dan Tiara, membantu Han untuk dapat bisa membayar iuran uang sekolahnya. Mereka memankan Barong-sai didaerah rumah mereka dan mengumpulkan sejumlah uang dan diberikan kepada Han.

Sebuah persahabatan yang sangat murni, dimana saat ini jarang sekali menemukan hal seperti itu. Budaya, Agama, Ras, dan bahasa kita mungkin boleh berbeda. Tapi ingatkah kalian, bahwa kita masih menetap di Negara Indonesia yang memiliki landasan yaitu "Berbeda tetap SATU". Jangan biasakan perbedaan menjadi ajang kita untuk berdebat dengan lawan kita. Dekap erat perbedaan itu dengan cinta. Dengakan suara hati kita, dimana mayoritas bersatu dengan minoritas dalam satu solidaritas. KITA INDONESIA! 

  • Sutradara: BW Purbanegara
  • Produksi: Persekutuan Sahabat Gloria, Public Affair Section US Embassy
  • Rumah Produksi: Limaenam Films
  • Hak Cipta © 2007, Yayasan Sahabat Gloria
  • Durasi: 18 menit
  • Genre: Fiksi anak
  • Bahasa/Subtitle: Bahasa Indonesia/English
  • Produser: Bernadetha Rismi Sari, Yosep Anggi Noen
  • Pemain Utama: Axl Hanuebi (Markus), Rewinda Elisabet (Tyara), Gilang Isra Manggala (Tohir), F. Erdin Kwartanto (Han)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline