Lihat ke Halaman Asli

Pinggih

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Dampak dan Tantangan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi bagi Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 27 Juni 2021   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Diakhir-akhir ini, diseluruh belahan dunia, kita sudah mengalami proses perubahan transisi diberbagai bidang kehidupan baik itu dari segi sosial, ekonomi, politik, budaya, kebiasaan serta faktor utama adalah menyerang sendi-sendi ilmu pengetahuan yaitu pendidikan dari munculnya virus covid 19. Yang membuat seluruh aktivitas dihentikan secara total dan mobilitas dibatasi secara ketat agar penularan covid 19 tidak terlalu meningkat. Di Indonesia sendiri, dari segi pendidikan, di tengah-tengah adanya virus covid 19 membuat proses kegiatan belajar-mengajar sempat terhenti selama dua minggu pada bulan maret 2020, lalu pada akhirnya proses kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring atau online untuk memutuskan rantai virus corona agar tidak merajalela dengan waktu yang tidak bisa ditentukan. Dengan demikian pendidikan mengalami perubahan dan pembaharuan dalam hal adaptasi untuk melaksanakan layanan pembelajaran. Para guru maupun dosen berhadapan langsung dari beragam tantangan untuk selalu menjalankan tugas dan kewajiban dalam proses pembelajaran secara optimal.

Disini kita mengetahui bahwasanya dalam pelaksanaan proses pembelajaran secara daring atau online di masa pandemi seperti saat ini adalah satu satu jalan alternatif dan efektif untuk tetap terus menjalankan pendidikan secara optimal meskipun proses kegiatan belajar-mengajar tidak dilakukan secara tatap muka, tidak menyurutkan semangat bagi para tenaga pendidik untuk terus mengajar, mendidik, membentuk karakter penerus bangsa. Pembalajaran dilakukan secara via online seperti google meet atau zoom, via whats-up, via telegram, platform yang sudah disiapkan oleh pihak sekolah untuk menunjang akses pembelajaran secara efektif dan efisen. Meskipun pembelajaran sekolah dilakukan secara jarak-jauh, dirumah masing-masing, memiliki dampak yang positif pada masa pandemi saat ini, seperti memutus rantai angka terpapar dan terhindar dari wabah virus covid-19. Sehingga bertujuan untuk menghindari kotak fisik secara langsung, baik itu oleh guru maupun siswa, sebab harta yang paling berharga adalah kesehatan serta kunci kesuksesan adalah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu pembalajaran daring dirasa sangat efektif dan aman yang dibarengi dengan tetap didalam rumah, bekerja, belajar, dan beribadah didalam rumah sampai masa pandemi telah usai dan selesai. Selain itu, pembelajaran daring dirasa sangat fleksibel baik itu dari aspek waktu maupun tempat, yang mana pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan dimana saja dan waktu kapan saja, ditambah efisien biaya dalam hal pengeluaran, baik itu biaya transportasi, biaya makan, biaya tempat tinggal yang sedang merantau jauh dari asal tinggal, meskipun tentu saja biaya internet harus dikeluarkan demi memenuhi pembelajaran secara optimal. Pembelajaran daring juga bisa dilakukan secara variatif, aktif, kreatif serta mandiri bagi peserta didik guna membuka wawasan pengetahuan menjadi lebih luas seperti mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih efisien, bisa lebih mengerti cara menggunakan teknologi karena memiliki banyak waktu luang serta materi yag bisa dibaca berulang kali bahkan segala aktivitas bisa terekam dengan video maupun animasi serta audio/visual dalam penyampaian materi secara merata kepada setiap peserta didik.

Tidak lupa tantangan pendidikan dengan menggunakan teknologi dalam masa pandemi datang bertubi-tubi seperti kejahatan cyber yang meluas dan mudah diakses oleh siapapun, kurangnya akses internet maupun sinyal bagi peserta didik yang tinggal dipendalaman pedesaan akibat infrastruktur yang kurang merata, sebagian guru maupun orang tua yang sudah lanjut usia memiliki pengetahuan yang terbatas sehingga penggunaan teknologi kurang optimal, sehingga peserta didik pun juga tidak bisa menggunakan teknologi karena mereka belum sempat diajari oleh orang yang sudah paham dengan teknologi, dengan adanya pembelajaran daring, guru susah melakukan penilaian secara objektif karena pembelajaran dilakukan secara merata tanpa bisa dan mengukur pemahaman dan kemampuan peserta didiknya. Maka sering sekali pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan akibat kurangnya interaksi dan intens dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Maka disinilah peran guru dan orang tua dalam mendampingi anak-anak belajar untuk mengkreasikan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang sudah disiapkan oleh pemerintah secara gratis, baik itu kuota dan bantuan dana lainnya demi kelangsungan pendidikan yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline