Lihat ke Halaman Asli

Belajar Sambil Berdampak, Mahasiswa Kampus Mengajar 3 Menjadi Bagian Agent of Change

Diperbarui: 14 Juli 2022   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Kampus Mengajar adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menghadapi learning loss selama masa pandemi dengan menerjunkan mahasiswa sebagai mitra guru di sekolah dalam proses pembelajaran, khususnya dalam peningkatan literasi dan numerasi di tingkat pendidikan dasar.

Program Kampus Mengajar ini mengajak para mahasiswa untuk berkolaborasi, beraksi, dan berbakti untuk negeri di sekolah yang ditugaskan baik jenjang SD maupun SMP. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang SD dan SMP khususnya di bidang literasi dan numerasi. Dengan mengikuti kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk mengasah soft skills, seperti jiwa kepemimpinan dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah, serta mendapat pengalaman mengajar yang yang pembelajarannya dapat diakui dan disetarakan dalam bentuk satuan kredit semester (sks) sebesar 20 sks.

Salah satu sekolah yang menjadi sasaran dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah SD Negeri Ngasinan 1 yang terletak di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Pada program Kampus Mengajar 3 ini kegiatan dilaksanakan pada bulan Februari hingga akhir Juni yang diawali dengan kegiatan pembekalan dari panitia pelaksana selama satu bulan sebelum mahasiswa mulai melaksanakan kegiatan di masing-masing sekolah penempatan.

Penempatan di SD Negeri Ngasinan 1 ini didapat berdasarkan penentuan lokasi oleh panitia Kampus Mengajar setelah mahasiswa mengikuti serangkaian tes seleksi dan kemudian dinyatakan lolos. Mahasiswa yang ditempatkan di SD Negeri Ngasinan ini berasal dari 3 universitas yang berbeda, yakni universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Universitas PGRI Yogyakarta, dan Universitas Negeri Yogyakarta. Tiga universitas ini tergabung dalam satu tim dengan jumlah 5 mahasiswa yakni Pinasti Pinahayu (PGSD UNIMMA), Mubasir ( FAI UNIMMA), Rahesa Andini (Pend. Matematika PGRI), Surya Dwi Armada (PGSD PGRI), Amalia Farah Isnaini (PKN UNY) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Bapak Ir. Ardiyanta (Dosen PGRI Yogyakarta).

Pelaksanaan kegiatan tim di SD Negeri Ngasinan 1 ini berfokus pada 4 ranah yaitu literasi, numerasi, teknologi dan administrasi. Pemilihan 4 aspek ini dilandasi oleh tujuan dari pelaksanaan Kampus Mengajar ini sendiri. Selaras dengan yang disampaikan Mas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim bahwa Kampus Mengajar merupakan suatu gagasan kurikulum baru; yang yang berfokus pada literasi dan numerasi dan penguatan profil pelajar Pancasila.

"Dengan terlibatnya mahasiswa dalam program ini, diharapkan adik-adik siswa bisa mendapat pembelajaran yang jauh lebih berkualitas, merdeka, dan dapat mengejar ketertinggalan selama pandemi," tuturnya.

Dalam penyusunan program kerja yang akan kmai laksanakan ini, kami berdiskusi dan berkonsultasi dengan bapak ibu guru di SD Negeri Ngasinan 1 terkhusus dengan Bapak Kumaedi, S.Pd SD selaku Kepala Sekolah dan Ibu Diah Pramita Anggraeni, S. Pd selaku guru pamong yang mengarahkan kami selama di SD tersebut. Adapun beberapa program kerja yang kami laksanakan yaitu, pada aspek literasi kami membuat program kerja Senin edukasi, dimana program kerja ini kami laksanakan 1 hari pada setiap minggunya kemudian tim KM 3 memberikan edukasi kepada siswa tentang berbagai macam pengetahuan baik itu bahasa narkoba, pergaulan bebas, bullying dan masih banyak lagi. Pada aspek literasi kami juga ada program kerja pagi bercerita dimana maisng-maisg tim KM akna masuk kekelas dan memberikan sebuah cerita yang kemudian siswa akan menyimpulkan dan memberikan pendapat tentang apa yang telah mereka dengar.

dok. pribadi

Melihat kondisi dari siswa yang belum cukup memahami dan menguasai perhitungan program kerja pada aspek numerasi kami mengajarkan pendalaman materi dengan menjelaskan materi-materi yang dirasa belum cukup paham. Selain itu kami juga membentuk kelompok belajar bagi siswa yang masih belum cukup paham untuk kami lakukan perlakuan khusus yakni penambahan belajar yang didampingi oleh tim KM.

Realisasi pada aspek teknologi, melihat kondisi sekolah yang belum memiliki fasilitas computer dengan inisiatif tim kami mengajarkan kepada siswa bagaimana cara mengoperasikan laptop yang dimiliki oleh para anggota tim, mulai dari mengajarkan cara menghidupkan laptop, belajar dasar-dasar word hingga belajar bagaimana cara mematikan laptop. Selain itu, kami juga mulai melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan menggunakan power point dan animasi dalam pembelajaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline