Gambar diatas merupakan bentuk parang yang biasa kita lihat digunakan oleh para petani di daerah Jawa Barat karena asalnya dari Kabupaten Sumedang, parang tersebut merupakan salah satu koleksi peninggalan yang terdapat di museum Sri Baduga yang berlokasi di kota Bandung. Koleksi pada Museum Sri Baduga banyak memamerkan berbagai macam benda bersejarah dan benda antik yang bernilai seni tinggi.
Beragam benda tersebut terdiri dari beberapa koleksi, seperti koleksi arca pada zaman megalitik, pakaian adat, rumah, perkakas, permainan, dan alat musik tradisional. Salah satunya ialah Parang. Parang merupakan salah satu alat pertanian yang telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu.
Parang terbuat dari besi yang ditempa, dengan satu sisi tajam, secara umum bilah parang berukuran cukup panjang Mata pisaunya dari besi yang panjangnya 20-30 cm. dengan tangkai dari kayu yang panjangnya antara 30-40 cm. Bentuk parang ini ujungnya bangkok di tengah membesar dan tajam, berfungsi untuk memotong kayu atau dahan kayu yang ada di pematang sawah.
Ujungnya yang bengkok itu digunakan untuk menggaet, cabang atau ranting pohon yang mengganggu sawah. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik, sebagian parang memiliki semacam penahan tangan pada gagang, sebagian parang agak melengkung, Meskipun terlihat sederhana, parang memiliki peranan penting dalam pekerjaan pertanian.
Alat ini digunakan untuk menebang rumput, mengiris tanaman, dan memangkas dahan pohon. Parang juga dapat digunakan untuk membersihkan lahan dan membuang gulma.
Penggunaan parang dalam pertanian berasal dari kemampuannya dalam memotong dengan cepat dan akurat. Bentuknya yang memiliki mata yang tajam dan panjang dirancang agar lebih efektif dalam melakukan pemotongan. Selain itu, gagang parang yang biasanya terbuat dari kayu juga memudahkan petani untuk mengaturnya dengan baik saat menggunakannya.
Kelebihan utama parang sebagai alat pertanian adalah kemampuannya dalam melakukan pembentukan lahan pertanian. Ketajaman pisau parang memungkinkan petani untuk memotong rumput, jerami, dan batang padi dengan mudah. Alat ini juga cukup ringan, sehingga memudahkan petani membawanya ketika bekerja di ladang. Selain itu, parang juga berguna dalam memotong atau memangkas batang pohon yang terlalu besar atau melalui jalan.
Dalam beberapa kasus, petani bahkan menggunakannya parang untuk memangkas cabang-cabang pohon buah agar menghasilkan buah yang lebih baik. Banyak petani yang menggunakan parang sebagai alat multifungsi yang dapat digunakan dalam berbagai tugas pertanian.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan parang dalam pertanian mungkin sudah digantikan oleh mesin-mesin modern seperti mesin pemotong rumput atau gergaji motor.
Meskipun begitu, parang tetap menjadi alat yang penting dalam beberapa situasi. Misalnya, ketika bekerja di area yang terbatas atau sulit dijangkau oleh mesin, atau ketika bekerja di lahan yang tidak terlalu luas. Parang juga tetap digunakan sebagai alat cadangan ketika mesin-mesin tersebut mengalami kerusakan.