Telah terjadi bencana banjir Kamis, (16/02/2017) 08.03 WIB , yang menenggelamkan hampir sebagian wilayah desa tepatnya pada wilayah desa Buntet Pesantren, bencana banjir ini menewaskan 5 penduduk dan mengakibatkan kerugian yang bisa mencapai puluhan juta rupiah .Tidak hanya berdampak pada perumahan warga yang rusak akibat banjir, bahkan sebagian alat transportasi warga milik pun ikut menjadi sasaran kerusakan akibat banjir, seperti mobil motor bahkan becak pun rusak karena serangan banjir yang tiba -tiba.
Di duga banjir ini akibat air kiriman dari sungai yang tidak bisa di tampung lalu meluap ke pemukiman warga setempat, di tambah dengan banyaknya sampah di dalam aliran sungai dan sekitarnya yang menyebabkan air kiriman tidak dapat tertampung di dalam sungai, Selain dari air kiriman juga ada juga yang berpendapat bahwa bencana banjir tersebut di akibatkan oleh pemicu utamanya adalah sampah yang menutupi aliran sungai sehingga tidak bisa menampung air hujan karena saat banjir itu terjadi bertepatan dengan musim hujan yang sedang terjadi.
Bencana banjir tersebut di duga sebagai bencana banjir pertama di wilayah desa buntet yang sampai memakan korban jiwa. Karena ketinggian banjir mencapai 20cm.Di duga korban yang tewas saat itu sedang berada di tepian sungai karena mereka tidak sempat melarikan diri saat air tiba-tiba meluap tinggi. Korban banjir tersebut adalah 3 orang dewasa dan 2 orang anak kecil yang saat itu sedang bermain di tepian sungai. Sampai saat ini dari pihak tim sar yang bekerja sama dengan doktor setempat masih belum biasa mengidentifikasi 2 korban anak kecil karena begitu banyak luka sehingga agak sulit untuk menemukan identitas korban, sementara itu ke3 korban sudah di serahkan pada keluarga masing -masing dan di makamkan dengan isak tangis keluarga karena masih belum menerima atas kematian korban.
Saat ini para korban sedang di amankan oleh tim sar di posko bencana banjir terdekat, Dan tim sar pun masih menyelusuri daerah banjir untuk memastikan tidak ada korban jiwa lagi atas tragedi banjir tersebut dan menolong para penduduk yang masih terjebak di daerah banjir.
Bencana banjir ini di perkirakan surut sekitar 2 hari setelah bencana itu datang, karena masih banyak sampah yang menyumbat di sungai yang mengakibatkan terhambatnya proses surutnya air banjir, sementara itu para tim sar dan di bantu eh para warga menyebar ke beberapa titik yang telah di tentukan untuk bersama sama bergotong-royong membersihkan sumbatan sampah, setelah proses pembersihan yang kurang lebih memakan waktu 24 jam akhirnya air banjir mulai surut dan aliran air sungai pun mulai lancar, Tapi tidak selang waktu lama air banjir kembali naik karena di picu oleh air hujan deras yang tidak berhenti menyebabkan air sungai kembali meluap ke pemukiman warga.
Banjir ke dua ini atau banjir susulan berpotensi akan lebih akan lebih besar dari pada sebelumnya karena hujan deras yang tidak kunjung reda membuat debit air meningkat cepat dan luapan air sungai yang semakin terlihat jelas .Hujan yang deras hampir 2 hari secara berturut turut menyebabkan meluapnya kembali air sungai yang menghantam pemukiman warga. Banjir susulan ini tidak hanya menghancurkan pemukiman warga bahkan jembatan yang biasanya di lalui oleh para pelajar pun rusak karena hantaman banjir susulan yang jauh lebih hebat dari sebelumnya.
Jembatan yang rusak karena banjir terebut adalah alat penghubung antara 2 desa selain menjadi jalan pintas bagi para pelajar untuk bersekolah. Para warga pun bergotong royong membuat jembatan darurat dari kayu dan bambu agar bisa mereka lewati untuk melakukan aktivitas dan layanan untuk tim sar yang saat ini masih mencari keberadaan korban yang belum di selamatkan.
" Banjir susulan ini lebih besar dari sebelumnya bahkan sampai hampir merobohkan jembatan yang kokoh" Ucap seorang warga sekaligus saksi mata akan hebatnya banjir menghantam jembatan yang kokoh hingga nyaris ambruk tersebut. Tidak hanya jembatan uang menjadi sasaran baru banjir susulan ini bahkan sekolah pun terkena dampaknya, Sebagian bangunan sekolah nyaris ambruk karena hantaman banjir dari air sungai yang tiba- tiba meluap.
Meskipun banjir susulan ini di bilang lebih besar dan dahsyat dari banjir sebelumnya tapi untungnya dalam banjir susulan ini tidak ada korban jiwa. Setelah di evakuasi oleh para tim sar yang di bantu oleh para warga setempat di temukan 2 orang korban luka -luka akibat terseret arus banjir dan dj temukan oleh tim sar saat menyelusuri sungai di dekat jembatan.
Di duga 2 korban luka tersebut adalah seorang remaja yang sedang berjalan di atas jembatan sebelum jembatan itu ambruk karena banjir susulan, Syukurnya korban tersebut tidak mengalami luka yang serius hanya ada luka di bagian tangan dan kaki korban " saya dan teman saya lagi jalan di atas jembatan setelah membeli makan lalu secara tiba- tiba air dari sungai naik dan kami tidak sempat lari untuk melarikan diri dari luapan air sungai dan akhirnya kami terbawa arus air sungai yang besar" ucap dari salah satu korban yang masih mengingat tragedi yang telah dia alami.
Selang beberapa hari mulai banyak bantuan yang datang untuk korban bencana banjir. Para donatur yang mulai berdatangan memberikan makanan, baju, obat-obatan bahkan memberikan semangat untuk para korban bencana banjir yang telah mereka alami.
Sudah hampir 1 minggu para korban mengungsi di posko banjir karena rumah mereka yang belum layak untuk di tempati. Setelah 1 minggu berlalu setelah tragedi bencana alam banjir wilayah desa buntet pun sudah maulai membaik. Air hujan yang hampir menenggelamkan sebagian wilayah pun sudah semakin surut dan aliran sungai sudah terlihat lancar.
Perlahan lahan para warga pun bergegas mendatangi rumah masing -masing untuk mengecek kerusakan apa yang terjadi dan barang apa yang masih bisa di selamatkan. Namun ada sebagian warga yang sudah mulai membersihkan rumah mereka masing- masing dari air, tanah, bangunan yang runtuh bahkan dari dahan -dahan pohon yang masuk ke dalam rumah warga.
Tim sar dan di bantu para warga setempat kembali bergotong royong membersihkan sungai yang masih tersumbat dan jalanan yang di penuhi oleh dahan kayu dan ranting yang berserakan.
Saat banjir tiba akses jalan pun di tutup karena sangat tidak memungkinkan bagi kendaraan untuk melewati jalan tersebut karena debit air yang sudah tinggi menyebabkan tidak akan berfungsinya mesin pada kendaraan motor dan mobil saat melewati jalan tersebut.
Para warga yang di bantu tim sar sangat bersemangat saat membersihkan aliran sungai serta jalanan yang tertutup oleh dahan dan sampah, bahkan ada beberapa donatur yang ikut serta dalam membersihkan jalanan dan rumah- rumah warga yang terkena banjir.
Atas kesadaran para penduduk setempat bahwa walaupun banjir adalah bencana alam tetapi manusia bisa membuatnya lebih buruk. Dengan sampah yang tidak beraturan dan sampai menyumbat air aliran sungai akan menyebabkan hal yang lebih buruk dari pada bencana banjir. Oleh karena itu para warga sepakat akan lebih menjaga lingkungan dengan sebaik baiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H