[caption caption="Light night"][/caption]
Semangat pagi para pembaca kompasiana dan para sahabat kompasianer tercinta..
Pernahkah para pembaca melihat pemandangan seperti gambar diatas?
lalu jika pernah, apa yang pembaca rasakan?
YA, potret tersebut menggambarkan, betapa indahnya gemerlap kilauan cahaya lampu yang menghiasi gelapnya langit malam. Pernahkah terpkir oleh para pembaca kompas, bahwa listrik yang kita nikmati setiap hari dihasilkan melalui proses yang teramat panjang? juga melibatkan lebih dari ratusan tangan yang lokasinya terpisah dan sangat berjauhan antar satu dengan lainnya.
Jika pembaca menjawab "ya" pada 2 pertanyaan sebelumnya tadi, maka izinkan saya bertanya lagi, pernahkah anda mengenal suatu istilah profesi, yaitu "dispatcher" ?
Dispatcher merupakan kata serapan dari bahasa inggris yaitu dispatch, artinya yaitu mengatur. Dengan kata lain, dispatcher juga dapat dikatakan sebagai sinonim dari operator.
Di Indonesia, istilah dispatcher tidak hanya digunakan oleh PLN saja, namun juga terdapat pada beberapa perusahaan dan institusi pemerintahan, misalnya : PT KAI, NTMC POLRI, ATC bandara, ETMC Pembangkit listrik, BMKG, dsb.
Di PLN, ada beberapa jenis dispatcher yang memegang peranan sangat vital dalam proses produksi listrik. Dimulai dari sisi hulu, yaitu dipembangkit listrik ada dispatcher ETMC (Energy Trade Management Centre) dan operator di setiap unit pembangkitnya. Selanjutnya, setelah listrik dihasilkan dan dimonitor oleh operator pembangkit, dilanjutkan dengan pengaturan beban pembangkit & kualitas listriknya dijaga oleh dispatcher P2B dan perpanjang tanganannya yakni operator Gardu Induk (tegangan 70-150 Kilo Volt) & GITET (500 KV), hingga diterima di sisi hilir ada dispatcher dan operator distribusi (20 KV).
Lantas, apakah yang diatur oleh dispatcher?
Pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menjelaskan tentang tantangan dari tugas mulia yang diemban para dispatcher P2B (Pusat Pengatur Beban) saat mengatur kelistrikan Jawa bali.
Dalam tugas rutinnya sebagai dispatcher JCC P2B (operator pengatur sistem tenaga listrik), kami menjaga kualitas listrik, yang secara umum diketahui ada 2 parameter, yaitu tegangan dan frekuensi. Sebenarnya, ada variabel lain yang harus dijaga, yaitu kedip tegangan (flicker). Jika nilai pada ketiga parameter tersebut melebihi batasan normal operasinya, maka akan berdampak buruk, bahkan kerusakan pada peralatan listrik konsumen.