Lihat ke Halaman Asli

S. Pikalouhata

Guru Sekolah Dasar

Belajar Daring, Efektifkah untuk Siswa SD?

Diperbarui: 29 Juni 2020   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Corona covid-19 tidak terbendung dan tak pasti kapan berakhir. Dengan diintruksikan oleh kementrian pendidikan bahwa siswa belajar di rumah masing-masing dalam pengawasan guru dan orang tua. Media belajar yang digunakan dalam masa pandemi ini adalah internet. 

Pembelajaran daring bagi guru, Siswa SD dan orang tua adalah hal baru di dunia pendidikan bagi anak sekelas sekolah dasar.  Kebijakan-kebikjakan pembelajaran ini menuai banyak tanggapan dari orang tua dan guru. 

Awalnya bagi siswa pembelajaran daring ini dianggap sangat menyenangkan. Tapi begitiu lama kelamaan, pembelajaran dirasa monoton dan membosankan karena tugas dari aplikasi whatsapp yang diberikan oleh guru tidak diterangkan dan dievaluasi dengan baik. 

Belum lagi disaat virtual, ada saja hambatan berupa jaringan lemot ataupun pemadaman listrik. Lain halnya juga bagi orang tua atau siswa yang kehidupan ekonominya serba pas-pasan.  Bisa jadi, untuk memiliki android dan komputer terasa sulit.  

Bagi orang tua, kementrian pendidikan mengambil langkah tepat memutus mata rantai virus corona dengan cara siswa belajar di rumah. Disisi lain, orang tua tidak terbiasa mengajar anak dengan durasi waktu yang begitu lama. 

Belum lagi orang tua murid yang disibukan dengan kerja mencari nafka, atau tugas dan tanggung jawab dari tempat pekerjaan yang mengharuskan WFO. 

Belum lagi penugasan dan latihan yang diberikan kepada siswa terlalu berlebihan, contohnya guru menginformasikan dan memberikan arahan bahwa tugas latihan dikerjakan di halaman sekian dan sekian, Siswa disuruh buat projek dan praktek di rumah, dan masih banyak lagi tugas yang diberikan tanpa menerangkan dan menjelaskan isi pelajaran tersebut agar siswa menjadi faham. 

Bagi guru, Pembelajaran jarak jauh daring tidaklah terlalu efektif dan efisien, PBM terasa rumit dikarenakan Banyak siswa yang belum mahir mengoperasikan aplikasi daring. 

Untuk siswa SD kelas 4, 5, 6, mungkin bisa diterapkan tapi bagi siswa SD kelas 1, 2, 3 tidaklah semuda membalikan telapak tangan. Hal lain yang menjadi kendala dalam proses daring adalah banyak diantara guru belum mampu mengoperasikan android dan komputer dengan baik. 

Kekurangan dari proses pembelajaran jarak jauh daring yang lain adalah PBM cenderung mengarah ke penugasan dan latihan, Motivasi belajar siswa menurun, dan berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik konvensional kini dituntut harus lebih menguasai IT.

Semoga pandemi covid-19 ini segera berakhir

Artikel serupa di sini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline