Lihat ke Halaman Asli

Keselamatan Adalah Kebutuhan

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebenarnya kalimat bahwa Keselamatan itu adalah Kebutuhan bukanlah suatu pernyataan baru dari politisi yang saat ini sedang ramai-ramainya mengeluarkan jargon-jargon atau kalimat-kalimat penarik hati untuk publikasi.Kalimat tersebut sekilas kalau dibaca secara cepat maka tidak akan ada makna lebih yang tersirat di dalamnya.Namun ketika kalimat tersebut dibaca perlahan sambil diresapi maksud dari kalimat tersebut,pastilah akan menyadarkan diri setiap orang bahwa memang benar,kalimat tersebut membangkitkan alam bawah sadar kita bahwa selama ini kita di negeri ini telah seringkali mengabaikan faktor keselamatan.

Lihatlah bagaimana angka kecelakaan di jalan raya begitu tinggi dan terjadi setiap hari,kecelakaan transportasi lainnya,belum lagi berita tentang kekerasan di rumah tangga,lingkungan sekolah,kriminal seperti pembunuhan,perampokan,belum lagi tawuran antar warga yang mengakibatkan banyak korban jiwa seolah menjadi hal biasa yang lumrah terjadi.Padahal seharusnya Keselamatan bisa tetap terjaga dan diri kita bisa menghindari banyak bahaya dalam kehidupan bila kita mengetahui ilmunya.

Yang dimaksud ilmu di sini adalah kiat-kiat dan doa-doa untuk membuat diri kita senantiasa selamat dalam setiap keadaan,terhindar dari kejadian-kejadian buruk dan tetap selamat seandainya bahaya tersebut tak juga dapat dihindari.Karena untuk mencapai "Selamat" itu diperlukan kiat dan doa,maka di sinilah peran Alim Ulama sebagai orang yang berprofesi sebagai Ahli Doa diperlukan.Kalau begitu pertanyaannya,bukankah kita bisa dapatkan doa-doa keselamatan di buku-buku dan juga sering sudah kita membacanya dalam kehidupan sehari-hari untuk meminta keselamatan itu kepada Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Tentu banyak yang sependapat dengan hal ini,tetapi kalau melihat pada hasil akhir doa yang kita telah lakukan ternyata tetap berujung pada kecelakaan,kematian,pembunuhan,dan lain-lain,maka sudah selayaknya kita berpikir,apa yang salah dengan doa dan permohonan kita?

Menurut penelitian,ketika sebuah doa dilantunkan,maka pada saat itu terjadi suatu proses rambatan energi yang mencari suatu tujuan.Tentu saja tujuan akhir dari suatu doa adalah Tuhan YME. Tetapi ketika hasil doa tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan,maka pertanyaan berikutnya adalah,apakah doa ini tidak sampai kepada tujuan?

Fakta dan hasil pada kenyataan adalah pembuktian yang tak bisa dibantah lagi kebenarannya.Namun apakah kita akan melakukan coba-coba dengan bertaruh nyawa dan keselamatan untuk melantunkan suatu doa dan keinginan yang kita sendiri tidak pernah tahu apakah akan berhasil atau tidak? Tentu saja,sebagai seorang yang berpikir ilmiah di dunia moderen ini,perhitungan yang tidak jelas semacam itu tidak akan dipakai. Semua hal harus dihitung dengan teliti dan setiap hasil harus akurat,itulah keinginan orang-orang yang hidup di era moderen ini.

Oleh karena itu,ketika kiat-kiat keselamatan telah dilakukan dan diambil oleh seseorang,maka kiat tersebut harus juga ditambah dengan doa-doa keselamatan yang sudah pasti akan "menyelamatkan" ketika suatu bahaya itu terjadi atau bahkan "menghindarkan" diri kita dari bahaya sebelum terjadi. Lantas dimana kita bisa memastikan bahwa doa-doa tersebut akan menghasilkan efek keselamatan seperti yang kita harapkan?

Orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk bertafakur,berzikir,senantiasa mengingat Sang Pencipta dan mendapatkan curahan limpahan kasih sayang dari Sang Pencipta akan dapat memberikan fasilitas doa sesuai dengan kriteria di atas.Masalahnya adalah kemana kita kan mencari dan menemukan orang-orang seperti ini? Apakah orang-orang yg biasa memberikan ceramah atau kutbah-kutbah itu? Ataukah orang-orang dengan jenggot yang tebal dan panjang dengan memakai surban dan pakaian "kebesaran"nya? Ataukah kita bisa pilih sembarang ustad,kiai,pendeta,atau alim ulama agar kiat selamat kita lebih lengkap?

Kalau menyimak dari tulisan di atas bahwa ketika doa itu dilantunkan maka akan timbul suatu rambatan energi,maka tentu saja yang perlu kita cari dan kita pilih adalah pemuka agama yang memiliki suatu rangkaian agar rambatan energi tersebut sampai kepada Sang Pencipta.Pemuka Agama seperti ini merupakan Ahli Silsilah yang sudah ada sejak zaman Nabi dan Rasul dan akan terus ada sampai akhir zaman nanti,sampai Allah SWT berkenan untuk menghancurkan dunia beserta alam semesta ini.

Sebagai kesimpulan,ketika kita mencari Keselamatan,maka kita harus memintanya kepada Pemilik Keselamatan itu.Dan ketika kita gagal memintanya sendiri secara langsung dikarenakan kita belum terhubung dengan Ahli Silsilah yang dapat menyalurkan dan merambatkan energi doa yang kita panjatkan,maka kita harus mencari Ahli Silsilah tersebut kemanapun di dunia ini agar kita menjadi orang yang selamat,panjang umur ,bisa terus beraktivitas,beramal dan beribadah dengan baik hingga ketetapan ajal datang kepada seorang anak manusia.

Pilhan kembali kepada diri kita,apakah ingin meningkatkan Kualitas Keselamatan diri atau masih berpikir standar saja bahwa segala sesuatunya sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta termasuk kecelakaan dan keburukan-keburukan yang terjadi di dunia ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline