Lihat ke Halaman Asli

Pijar Sukma Adiluhung

Berinvestasilah Untuk Akhiratmu Dengan Menulis

Abu Hurairah Wudhu hingga Ketiak, Sunnah atau Bid'ah?

Diperbarui: 28 Desember 2021   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Fran Jacquier di Unsplash

Bismillah. Alhamdulillah. Wash sholatu was salamu ‘ala Rasulillah. Amma ba’du.

Allah subhanahu wa ta’ala telah menjelaskan batasan anggota tubuh ketika berwudhu di dalam kitab-Nya, Allah ta’ala berfirman:

يا أيها الذين آمنوا إذا قمتم إلى الصلاة فاغسلوا وجوهكم وأيديكم إلى المرافق وامسحوا برءوسكم وأرجلكم إلى الكعبين

“Wahai orang-orang yang beriman, ketika kalian hendak mendirikan shalat, maka basuhlah wajah-wajah kalian, dan tangan-tangan kalian hingga sikut, dan usaplah kepala-kepala kalian, dan (basuhlah) kaki-kaki kalian hingga mata kaki.” [QS al-Maidah ayat 6]

Maka batas wajib berwudhu untuk kedua tangan adalah hingga sikut, dan untuk kedua kaki adalah hingga mata kaki. Disunnahkan dalam madzhab Syafi’i untuk memanjangkan sedikit dari batasan tersebut, dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim, bahwa Nu’aim bin Abdullah berkata:

رأيت أبا هريرة يتوضأ فغسل وجهه فأسبغ الوضوء، ثم غسل يده اليمنى حتى أشرع في العضد، ثم يده اليسرى حتى أشرع في العضد، ثم مسح رأسه، ثم غسل رجله اليمنى حتى أشرع في الساق، ثم غسل رجله اليسرى حتى أشرع في الساق، ثم قال: هكذا رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يتوضأ

“Aku pernah melihat Abu Hurairah berwudhu, beliau membasuh kepala beliau dan melakukannya dengan sempurna, lalu beliau membasuh tangan kanan hingga sebagian lengan, lalu tangan kiri hingga sebagian lengan, lalu mengusap kepala beliau, lalu beliau membasuh kaki kanan hingga sebagian betis, lalu membasuh kaki kiri hingga sebagian betis, lalu beliau berkata: Seperti inilah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu.”

Lalu beliau berkata:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أنتم الغر المحجلون يوم القيامة من إسباغ الوضوء، فمن استطاع منكم فليطل غرته وتحجيله

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Kalian adalah kaum yang ghurrah (bersinar wajahnya) dan muhajjalun (bersinar tangan dan kakinya) pada hari kiamat karena kalian menyempurnakan wudhu. Maka siapapun yang mampu, hendaknya ia memperpanjang cahaya wajah, tangan, dan kakinya.” [Muttafaqun ‘alaih]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline