Lihat ke Halaman Asli

Pijar Bangsa - Ilmu Selamat

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PIJAR BANGSA sebagai Pusat Informasi Pengajaran dan Pengembangan Spiritual Indonesia ingin meluruskan mengenai persepsi tentang Ilmu Selamat yang berkembang di masyarakat. PIJAR BANGSA menilai adanya pandangan yang kurang tepat mengenai Ilmu Selamat. Dan PIJAR BANGSA merasa perlu memberikan saran dan masukan yang benar untuk masyarakat agar tidak keliru dan salah berpendapat.
Beberapa pendapat tersebut misalnya :

1. Ilmu Selamat "harus" bisa didemonstrasikan...
Memahami bahwa orang belajar memerlukan suatu pembuktian keilmuan di dalam pelajaran, maka hal ini adalah sesuatu yang wajar. Namun jika melihat secara mendalam dari konsep ilmunya sendiri yang merupakan ilmu selamat, maka ilmu selamat yang baik adalah ilmu selamat yang akan memberikan keselamatan bilamana diperlukan dalam keadaan bahaya dan BUKAN ilmu yang hanya selamat pada saat demonstrasi.
2.Ilmu Selamat adalah Ilmu Kebal...

Ilmu Selamat tidaklah selalu identik dengan Ilmu Kebal. Meskipun kekebalan terhadap senjata tajam/api termasuk di dalam kategori keselamatan. Ilmu Selamat sejatinya adalah sebuah keilmuan yang akan menyelamatkan seorang pemilikinya dari bahaya apapun, apakah itu bahaya senjata tajam/api,bahaya perjalanan,bahaya bencana alam,bahaya hutan,bahaya non fisik dan lain-lain bahaya.Dalam kehidupan, Pemilik ilmu selamat seharusnya senantiasa bersyukur bila tidak pernah menjumpai bahaya di dalam kehidupannya, karena itu berarti bahwa ilmu selamat yang dimilikinya telah bekerja dengan optimal, maka seluruh bahaya akan menjauh dari dirirnya.

3.Ilmu Selamat hanya dapat kebal dengan senjata tajam saja,bagaimana dengan senjata api/M16 ?

Pemikiran semacam ini sering kami dapatkan bila membaca komentar dari negara tetangga di blog atau website spiritual. Memang terlihat bahwa pemikiran ini sangat mengandalkan logika sekali. Tetapi perlu dicatat, bahwa salah satu keberhasilan orang yang mempelajari Ilmu Selamat adalah tidak pernah memiliki sifat ketakaburan. Sehingga pemikiran seperti di atas menjadi lucu bila dibaca oleh Pemilik Ilmu Selamat. Ilmu Selamat dipelajari untuk mengantisipasi bahaya yang timbul dan mengancam diri. Maka apabila seseorang datang dengan niat tidak baik dan dengan menggunakan senjata api mengancam atau membahayakan pemilik Ilmu Selamat, maka Insya Allah pasti si pemilik Ilmu akan selamat.
Ilmu Selamat adalah Ilmu yang berlandaskan keyakinan kepada Tuhan YME, Allah SWT bagi pemeluk Islam, karena ketentuan tentang selamat atau tidak sudah di tanganNya, meskipun pemilik Ilmu Selamat sudah berusaha. Pertanyaannya adalah apakah kita akan membiarkan diri kita dalam keadaan tidak selamat dan tidak ada usaha sama sekali? Tentu tidak, karena Allah SWT akan melihat dan menghargai sekecil apapun USAHA dari seorang hambaNya.Jadi tidak perlu demonstrasi dengan Senjata Api atau M16 hanya untuk membuktikan apakah nanti jika berhadapan dengan senjata api selamat atau tidak.

4.Ilmu Selamat menentang takdir dan tidak sesuai dengan ajaran agama.

Ilmu Selamat yang tertinggi ada di dalam ajaran agama. Karena semua agama mengajarkan agar pemeluknya dapat mencapai tingkat keselamatan yang terbaik. Tinggal tergantung kepada pribadi masing-masing apakah ingin mempelajarinya atau tidak. Ilmu Selamat adalah sebuah USAHA untuk menjadi lebih baik dan lebih unggul dari manusia lainnya dan bukan untuk berusaha lebih unggul dari Ketetapan Sang Pencipta. Oleh karenanya Ilmu Selamat harus dipelajari oleh semua pemeluk agama, karena dengan keselamatan yang baik,maka setiap orang dapat beribadah dan berkarya lebih baik lagi.
Itulah beberapa pendapat miring dan kurang tepat mengenai Ilmu Selamat. Semoga Pijar Bangsa dapat terus memberikan informasi yang benar dan meluruskan persepsi dan pemahaman yang keliru tentang beragam hal dalam Spiritual yang terlanjur berkembang dimasyarakat dan diyakini secara keliru.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline