Lihat ke Halaman Asli

Pilek, Demam & Sakit Kepala: Cara Baru Mengupdate Daya Tahan Tubuh (???)

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14210047181676875252

Ilustrasi: cnn.com

Oleh: Pietro T. M. Netti

Pendahuluan

Tulisan ini saya beri judul “Pilek, Demam & Sakit Kepala: Cara Baru Mengupdate Daya Tahan Tubuh” dan dibubuhi dengan tiga tanda tanya (???) di belakangnya yang sebenarnya mengekspresikan ungkapan: “Kok bisa?”. Dari penampakan judulnya saja sudah pasti bakal menuai sejumlah kontroversi hati (he2x..). Para pembaca (kompasianer, khususnya) tentu bertanya-tanya apa mungkin (?), atau adakah penelitian dan/atau penemuan medis (?) yang berhubungan dengan kebenaran judul ini. Sebenarnya kontroversijudulini juga telah menjadi pertanyaan besar dan pergumulan berat saya pribadi sejak lama.

Berikut ini adalah ulasan selengkapnya yang ‘boleh dipercaya dan/atau boleh juga tidak’ tergantung seberapa besar ‘imron’ para pembaca (he2x..):

Mendengar kata-kata Pilek, Demam dan Sakit Kepala saja banyak orang sudah tak sudi, apalagi sampai menyelami (Baca: mengalami) dan merasakan sendiri ketiga jenis penyakit ini, pastinya lebih tak sudi lagi. Memang ketiga jenis penyakit ini, dalam kenyataannya, merupakan tiga sekawan yang hampir selalu seiring sejalan, memiliki kesetiakawan sosial yang tinggi plus saling bahu-membahu dan bergotong-royong (menjalankan penghayatan dan pengamalan Pancasila, he2x…) untuk menyerang, menerjang dan memporak-porandakan setiap tubuh baik yang sintal padat dan montok berlemak (ber-body six packs dan six months pregnancy), maupun yang kerempeng peot sekalipun. Tua-muda, besar-kecil, semuanya disikat tanpa pandang bulu (lebat maupun tipis habis dilibas…eh…dicukur…he2x).

Pilek, Demam dan Sakit Kepala dari sudut pandang medis adalah satu paket penyakit yang sebenarnya telah dikenal luas dengan istilah: Flu atau Influenza. Pada kesempatan berbeda, ketiga jenis penyakit ini juga bisa hidup mandiri dan berdikari (he2x…).

Flu/Influenza

Sebagai satu paket (Mulai serius nih!), Flu atau Influenza merupakan sejenis peradangan pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan sakit parah bagi penderita, terutama anak-anak, lansia dan/atau orang-orang dengan system imunitas (kekebalan tubuh) yang rendah. Gejala Flu atau Influenza biasanya berkembang jauh lebih cepat daripada Pilek (Selesma) dan bisa lebih parah lagi. Flu atau Influenza memang akan membaik setelah seminggu, tetapi si penderita masih akan tetap merasa lemah dan lelah. Namun demikian kita tidak perlu kuatir secara berlebihan, karena Flu atau Influenza biasanya dapat diobati di rumah saja dengan isterahat, mengonsumsi banyak cairan (banyak minum air putih), dan/atau meminum obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol.

Berikut ini adalah gejala umum Flu atau Influenza yang patut diketahui, antara lain: Demam mendadak dengan suhu tubuh bisa melebihi 38 derajat celcius, Batuk kering mendadak, Sakit kepala, Kelelahan, Kedinginan, Nyeri pada otot dan sendi, Sakit tenggorokan, Hidung berlendir, Bersin-bersin, Kehilangan nafsu makan, Kesulitan tidur. [Baca selengkapnya: http://forum.kompas.com/kesehatan/230326-pilek-dan-flu-apa-bedanya.html]

Dalam menerapkan pola hidup mandiri dan berdikari, paket Flu atau Influenza ini membelah diri dan berpisah satu sama lainnya untuk ‘mengadu nasib di negeri orang.’ Masing-masing, sebut saja si Pilek, si Demam, dan si Sakit Kepala akan berpisah sementara untuk ‘mengejar peruntungan sendiri-sendiri.’ (He2x…mirip fiksi petualangan).

Pilek (Selesma/Flu biasa)

Si Pilek (flu biasa/selesma) akan mengerahkan kekuatannya dengan menebar pesona ratusan (katanya 200) virus yang berbeda-beda untuk memperdayai si montok nan seksi maupun siapa saja yang ditemui. Kekuatan maha daya 200 virusnya ini yang membuat tak seorang pun di antara si montok-montok itu yang mampu berkutik. Semua pasti bertekuk lutut di sudut kerling si Pilek (he2x…genit). Tubuh kita tidak bisa kebal terhadap flu biasa (si Pilek) karena kekebalan terhadap satu jenis virus tentu tidak akan melindungi tubuh kita terhadap 199 virus lainnya.

Diperkirakan, anak-anak bisa mengalami pilek 4-8 kali setiap tahun, sedangkan orang dewasa bisa mengalami 2-4 kali. Kita semua juga bisa mengidap pilek kapan saja, tetapi biasanya virus pilek akan mewabah selama musim hujan. Umumnya, gejala pilek muncul secara bertahap: Pilek atau hidung tersumbat dengan lender, Bersin, Batuk, Sakit tenggorokan, Bisa mengalami demam ringan, kelelahan, sakit telinga dan sakit kepala. [Baca selengkapnya: http://forum.kompas.com/kesehatan/230326-pilek-dan-flu-apa-bedanya.html]

Demam

Si Demam dalam kemandiriannya juga memiliki kekuatan-kekuatan yang patut diwaspadai oleh si montok, si sintal maupun si kerempeng. Pengerahan virus, bakteri atau parasit untuk menginfeksi menjadi senjata utama sekaligus modus operandi si Demam dalam setiap penaklukan korban di Tempat Kejadian Perkara (He2x…berita kriminal, “Waspadalah…! Waspadalah…!” kata bang Napi). Infeksi virus bakteri atau parasit (infeksi ringan/biasa atau infeksi parah/serius) akan berpengaruh pada suhu tubuh penderita yang tinggi atau sangat tinggi.

Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh kita berada di atas 37,5 derajat celcius. Demam sebenarnya merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh (sel darah putih, wikipedia) yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri atau parasit. Demam dianggap sangat tinggi dan berpotensi berbahaya jika suhu tubuh mencapai 39 derajat celcius atau lebih. Gejala-gejala yang menyertai demam tergantung kepada penyebab demam itu sendiri, antara lain: Sakit kepala, Berkeringat dingin, Menggigil, Batuk-batuk, Sakit tenggorokan, Sakit pada telinga, Diare dan muntah-muntah, Sakit otot, Kehilangan selera makan, dan Merasa kelelahan.

Demam belum tentu menjadi kondisi yang serius, tapi ada beberapa situasi yang memerlukan bantuan medis secepatnya. Berikut ini adalah gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai: Sakit kepala yang parah, Muntah-muntah secara terus-menerus, Mata menjadi sensitif terhadap cahaya terang, Ruam yang muncul dan menyebar dengan cepat, Leher terasa kaku dan sakit saat menunduk, Sesak napas dan sakit di dada, Kejang-kejang, Sakit saat buang air kecil, Gerakan otot dan panca indera melemah. [Baca selengkapnya: http://alodokter.com/demam/].

Sakit Kepala

Si Sakit Kepala sendiri akan megarahkan jurus-jurus pamungkas serangannya di sekitar area kepala korban dengan tujuan agar lawan bisa seketika knock out (KO). Strategi penyerangan akan dioptimalkan dengan terus melancarkan pukulan-pukulan beruntun baik jab, strike, hook, long hook, maupun uppercut sehingga pastinya membuat lawan/korban jatuh tersungkur dan tidak bisa bangkit walaupun wasit telah menghitung sampai 10 (he2x...berita tinju). Pada situasi tertentu, lawan bisa saja langsung roboh hanya dengan satu pukulan mematikan (lucky blow) dari si Sakit Kepala.

Pada tahun 2007, International Headache Society menyepakati system klasifikasi atau jenis-jenis Sakit Kepala agar membuat para dokter menegakkan diagnosis spesifik untuk menyediakan pengobatan lebih baik dan lebih efektif. Ada tiga kategori utama untuk Jenis-jenis Sakit Kepala: 1) Sakit Kepala Primer: skait kepala Migrain, Tension dan Cluster, 2) Sakit Kepala Sekunder: sakit kepala yang disebabkan oleh masalah struktural di kepala atau leher dan juga disebabkan oleh pendarahan di otak, tumor, atau meningitis dan ensefalitis, dan 3) Nyeri Syaraf Kranial (Cranial Neuralgia), Nyeri Wajah, dan Sakit Kepala lainnya [Baca selengkapnya: http://mediskus.com/penyakit/jenis-jenis-sakit-kepala-dan-gejalanya.html].

Update Daya Tahan Tubuh

Di atas saya telah berupaya menghadirkan penjelasan tentang penyakit Flu/Influenza, Pilek, Demam dan Sakit Kepala dari sumber-sumber yang mudah-mudahan bisa dipercaya. Itulah fakta-fakta yang patut diketahui oleh kita semua untuk sebisa mungkin melakukan pencegahan-pencegahan sejak dini. ‘Sedia payung sebelum hujan’ bukan hanya sekedar pepatah melainkan juga sebagai aksi dan solusi yang paling tepat di tengah-tengah musim penghujan saat ini agar tidak kehujanan (he2x…).

Saat ini, menjelang akhir tulisan ini, saya sedang kesulitan untuk menjelaskan topik yang sesungguhnya ingin saya bahas, yakni: “Pilek, Demam & Sakit Kepala: Cara Baru Mengupdate Daya Tahan Tubuh (???)” Data-data yang saya hadirkan ternyata tidak 100 % mendukung apa yang ingin saya katakan dalam tulisan ini (he3x…Tuan makan senjata). “Benar-benar sial!” Dari segi medis, sayangnya, saya juga tidak menemukan sumber-sumber yang mendukung. Om Google pun tidak bisa memberikan referensi yang saya minta. Apa mungkin om Google belum diberitahu tentang permasalahan ini? “Maybe no!”

Walaupun demikian, saya harus tetap semangat dan yakin untuk bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah saya gembar-gemborkan di awal tulisan ini yang saya yakini benar bahwa memang “Pilek, Demam & Sakit Kepala: Cara Baru Mengupdate Daya Tahan Tubuh.” Dari segi medis, sudah jelas argumen yang ingin saya bangun boleh dikatakan terbantahkan oleh karena tidak ada data yang secara terang benderang mengatakan hal yang sama, walaupun ada sedikit dukungan data di dalam pembahasan tentang demam, bahwa “Demam sebenarnya merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh (sel darah putih, wikipedia) yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri atau parasit.”

Sebenarnya topik ini bukanlah sebuah hal baru bagi saya. Di awal tahun 2000-an, seingat saya, saya pernah membaca sebuah buku yang berisi tentang terapi kesehatan (sialnya, saya lupa judul dan pengarangnya, bukunya pun entah dimana?) yang khusus membahas tentang Flu/Influenza. Pembahasan tentang Flu/Influenza memang sangat mirip dengan apa yang dikatakan di dalam pembahasan tentang demam tadi.

Intinya, seingat saya (tidak akan pernah lupa), dikatakan bahwa jika kita terserangFlu/Influenza, jangan panik, karena sebenarnya tubuh kita sedang memperbaharui daya tahan tubuh (baca: system kekebalan tubuh) kita. Sistem kekebalan tubuh kita sedang mempertahankan diri dari dan/atau melawan serangan virus yang ingin menggerogoti tubuh kita. Lebih lanjut dikatakan (juga masih tetap saya ingat…he2x) bahwa jika kita terkena Flu/Influenza, jangan buru-buru panik untuk mengkonsumsi segala macam obat-obatan untuk menyembuhkannya. Karena setiap kita memiliki system kekebalan tubuh yang bisa mengatasi serangan-serangan virus yang masuk. Biarkan saja tubuh kita me-recover(memulihkan) dirinya sendiri.

Dengan demikian maka system kekebalan tubuh kita akan selalu terjaga, terlatih, terasah dan selalu diperbaharui dari waktu ke waktu untuk bisa menghadapi serangan virus dari luar. Kita disarankan untuk banyak isterahat dan mengkonsumsi makanan sehat dan banyak minum air putih panas/hangat untuk bisa menunjang kerja body immunity (kekebalan tubuh) untuk menyembuhkan diri. Catatan: “Jika sakit terus berlanjut baru hubungi dokter!” (He2x…).

Itulah catatan tentang apa yang pernah saya ketahui tentang Flu/Influenza dan/atau “Pilek, Demam & Sakit Kepala: Cara Baru Mengupdate Daya Tahan Tubuh (???)” Sayangnya, apa yang saya informasikan ini tidak disertai dengan sumber atau data medis yang bisa menyakinkan para pembaca. Tapi apapun itu, saya tetap meyakini bahwa apa yang saya sampaikan ini benar adanya. Lagi pula: “Apa untungnya saya mengarang-ngarang cerita dan/atau berlelah-lelah hanya untuk memberikan informasi yang sekiranya tidak benar dan menyesatkan (modus)?”

Semoga saja tulisan ini bisa memberi manfaat bagi para pembaca yang sempat membacanya. Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline