Aku menyayangimu duhai yang terkasih. Aku punya segalanya dan aku bisa memberikan apapun untukmu. Maukah kau mendampingiku selamanya? Aku yakin kau tak akan berkata tidak. Kau bisa menemaniku kapan saja seumur hidupku.
Aku menyayangimu setulus hati. Tapi aku tidak punya segalanya dan aku tidak bisa memberikan segalanya buatmu, hanya sesekali nafkah hidup semampu dan yang terbaik dari yang bisa kulakukan. Maukah kau mendampingiku selamanya? Maukah kau hidup bersamaku, menyayangiku, merawatku, mengurusku dan bersama kita melangkah bahu membahu dengan syahdu dan bahagia? Maukah kau mengikuti kemanapun aku pergi? Maukah kau bersabar menemaniku disaat-saat sulit?
Duhai yang terkasih, aku telah lebih mencintai, menghormati dan menghargai serta membanggakan dirimu saat ini ketika aku telah menemukan diriku sukses di dunia dan akhirat. Engkau pernah bersamaku dulunya dengan sabar melewati saat-saat susah. Saat-saat dimana terkadang aku tidak mampu memberimu makan, pakaian dan tempat tinggal. Saat-saat dimana kau menderita, saat dimana kau menangis tabah menghadapi kesulitan suamimu. Saat-saat kau meninggalkan segalanya hanya demi suamimu, hanya demi bisa bersama mendampingi suami melewati masa-masa sulit.
Duhai yang terkasih, berjuta malaikat yang kagum untukmu atas kesabaranmu mendampingiku saat-saat diriku jatuh. Bermilyar makhluk tuhan di angkasa tersenyum membanggakanmu atas pengertianmu bahwa bukanlah uang yang diharapkan suami dari dirimu walau dia berterimakasih kepadamu. Namun yang jauh lebih dibutuhkan oleh suamimu adalah keikhlasan dan kesabaran dirimu meninggalkan segalanya hanya untuk pernah berada di sisiku dengan makna yang sebenarnya saat aku terjatuh.
Duhai yang terkasih, cinta dan sayangmu kepada diriku telah teruji. Cintamu melampaui semua hal. Cintamu sejati. Aku mengakui bahwa cinta sejati yang juga akan kuberikan kepadamu tak akan pernah bisa membalas cinta sejatimu.
Duhai yang terkasih…surgalah tempatmu nanti. Engkau akan berada di sana tanpa cela ditambah hadiah dari anak-anak kita atas doa yang selalu mereka panjatkan untukmu.
Terimakasih Istriku…Kau tidak akan pernah tergantikan oleh cinta sejatiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H