Lihat ke Halaman Asli

Sosok Slamet Mulyono

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(Liputan Usang untuk Sejenak Mengenang)

(FORUM WARGA KOTA JAKARTA) FAKTA – Jumat, 4 Maret 2011 bersama tim FAKTA, saya mengunjungi rumah Pak Slamet Mulyono. Sebuah kruk usang dari kayu terselip di sela lengan kanannya. Lelaki berambut putih itu berjalan agak tertatih tetapi tetap melangkah dengan pasti dan tegas dengan senyum tersungging di bibir. “Ayo…mangga, silahkan masuk ke dalam!” begitu kata pria beruban ini penuh semangat dengan logat khas Jawa kepada FAKTA yang berkunjung ke rumahnya. Lekuk-lekuk guratan umur pada wajahnya tidak menyurutkan semangat hidup dalam dirinya. Itulah Pak Slamet. Tepatnya, Slamet Mulyono, begitulah nama panjang pemberian orang tuanya. Pak Slamet adalah salah satu warga daerah Rorotan Dalam, Cilincing, yang tinggal di Jakarta sejak 1986. Beliau lahir pada 1952 di Temanggung, Jawa Tengah. Lelaki berusia 59 tahun ini bercerita bahwa saat masih kecil, beliau amat disayangi oleh orang tuanya karena anak tunggal. Selain karena beliau anak tunggal, kasih sayang orang tuanya juga dirasakan karena sakit polio yang dideritanya pada kaki kiri. Bekas sakit polio itu justru menjadi ciri khas Pak Slamet hingga saat ini.

Tahun 1986, Pak Slamet datang ke Jakarta karena merasa ibu kota menjajikan penghasilan hidup yang lebih banyak dari pada desa. Tahun-tahun pertama di ibu kota dimulai dengan bekerja sebagai penjual botol bekas dan barang-barang bekas. Kegiatan kerja itu membawanya untuk ikut berpartisipasi di IPI (Ikatan Pemulung Indonesia). Dalam organisasi pemulung ini Pak Slamet sempat menjadi pengurus bagian humas. Hidupnya berubah total pada tahun 2000, ketika tempat tinggal lamanya (sebelum tinggal di Rorotan Dalam) di Jakarta mengalami penggusuran dan mendapat uang ganti dari pemerintah. Pemerintah memberi uang sebanyak Rp. 28.000.000,- untuk dana penggantian rumah yang digusur karena alasan proyek.

Rp. 28.000.000,- digunakan Pak Slamet untuk membeli tanah di Rorotan Dalam tanpa kepastian surat kepemilikan tanah. Selain membeli tanah uang itu juga digunakan untuk pembelian bahan bagunan dan perkakas rumah tangga. Jadilah tegak berdiri rumah Bapak Slamet Mulyono di Rorotan Dalam, sebuah daerah di pinggiran kota Jakarta Utara yang tidak jelas status kepemilikan tanahnya. Pak Slamet membawa istri dan anak-anaknya dari desa ke Jakarta untuk tinggal bersama dengannya. Mereka mulai menetap sejak 2000 hingga kini, tahun 2011.

Selama 11 tahun berjalan Pak Slamet sekeluarga telah tinggal di Rorotan Dalam. Sejak tinggal di daerah ini Pak Slamet pun mulai mengenal FAKTA dan sering ikut rapat di kantor FAKTA. Yang khas dari lelaki yang memasang kaligrafi aksara Jawa berbentuk Semar di ruang tamu rumahnya ini adalah kebiasaannya naik sepeda merah untuk pergi ke kantor FAKTA di Cipinang Muara. Meskipun harus bersusah payah mengayuh sepeda dari Jakarta Utara ke Jakarta Timur dengan kruk dan sebelah kaki, Pak Slamet tetap setia ikut rapat warga di kantor FAKTA. Kepada FAKTA, Pak Slamet menceritakan isu-isu pengakuan status kepemilikan tanah daerah Rorotan Dalam yang beberapa tahun terakhir ini mulai beredar. Status kepemilikan tanah itu tidak ada kepastian yang jelas. Satu waktu satu orang mengaku pemilik tanah dan mulai mengukur luas tanah. Pada waktu yang lain, orang yang sama sekali berbeda mengaku sebagai pemilik tanah. Isu-isu ini meresahkan warga Rorotan Dalam, tidak terkecuali Pak Slamet, karena memang tanah yang ditinggali bertahun-tahun itu belum memiliki status kepemilikan resmi atas nama warga. Dalam kondisi semacam itulah Pak Slamet hidup dan menjalani hari-harinya bersama istri dan anak cucunya di Rorotan Dalam. Satu hal yang menjadi harapan beliau adalah mendapatkan tanah dengan status kepemilikan yang jelas sehingga beliau bisa hidup tanpa gelisah isu-isu pengakuan kepemilikan tanah lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline