Pierre Goretti, No 27
Belum bisa dikatakan pagi, waktu masih menunjukkan pukul dua dini hari, mataku sudah harus terbuka mengawali cerita hari ini. Ahh ada perasaan enggan untuk bangkit, harus mandi di dini hari yang dingin, tapi kuingat ada air hangat yang siap menenangkanku. Pukul tiga dini hari, si tampan yang sudah terlihat berumur itu menungguku di ruang tamu, aku, orang tuaku, seorang sahabatku, dan dia siap pergi berangkat pagi ini.
Dingin, temaram dan lengang, kami tiba ditempat tujuan dengan waktu tempuh yang sangat singkat dibanding siang hari. Bridal. Tempat tujuan kami. Hari ini adalah hari pernikahanku. Sakramen pernikahan yang akan dilakukan pagi hari menuntutku untuk datang ke tempat ini berjam-jam jauh lebih pagi.
Didandani bak putri raja, duduk diam dan tada!!! Sosok cantik jelita muncul di balik cermin dihadapanku. Kulihat sekitar, Ibuku dan Ibu mertua sedang didandani dengan elegannya, sahabatku sudah siap tak kalah cantik dariku. Ayahku, ayah mertuaku dan tentu sitampan pasanganku sudah terlihat senyumnya menatapku di ruang tunggu.
Paduan suara mengiringi langkahku menuju altar, ayah menggandeng mesra menghantarku, siap memberikan tanganku kepada kekasihku tapi aww.. hak spatu ku menginjak gaunku... aku terjatuh.
Terbangun. Aku memandang sekitar, terjaga dari tidurku dan masih ditempat terakhir aku menghayal tentang Ayahku yang sudah lama tiada.
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community di sini
Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community