Lihat ke Halaman Asli

Piere Barutu

TERVERIFIKASI

Citizen Journalism

IPK dari FX Andrianto, Ilmu untuk Murid Asuhannya

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1352293342600883259

[caption id="attachment_208030" align="aligncenter" width="368" caption="FX Andrianto di dalam angkutan umum, Photo Oleh Piere Barutu"][/caption]

Sukses yang diraih seorang calon pilot yang memiliki basic pekerjaan sebagai staff di salah satu maskapai penerbangan swasta, dan seorang nakhoda ulung yang telah mengarungi terjangan ombak di luasnya samudera, tentu tidak terlepas dari asuhan orang tua serta para guru mereka.

Begitu juga saya yang pernah merasakan bimbingan bapak FX Andrianto, awalnya saya mengenal bapak yang berperawakan kurus dan rambut yang hampir memutih seluruhnya, sebagai salah satu pimpinan perusahaan di kawasan kebayoran baru ini tampak sangat energik, hampir tidak mengenal lelah mendampingi pemuda – pemudi asuhannya di kelurahan Cakung Timur.

Bapak yang berpenampilan selalu rapih dan ketika berbicara selalu membuat kesan penuh pengetahuan dan bijaksana, setidaknya itulah pengalaman pertama saya ketika di tahun 1998 mengenalnya.

Pengalamannya belajar berbagai ilmu pengetahuan baik tentang agama, keluarga dan mengetahui seni kepemipinan dan pendampingan membuat puluhan pemuda – pemudi mulai usia dini sampai dewasa berhasil dirangkul serta di bimbing penuh welas asih.

Ketika ada seorang wanita dewasa berumur 30 tahun lebih kesulitan mencari pendamping yang serius dan sering mengalami pertengkaran dengan kekasihnya, berulang kali bapak ini di jadikan sebagai sumber penyejuk, di sertai doa yang didasarkan iman pengharapan dan kasih selalu menjadi kunciannya.

Pernah juga beberapa kali perkumpulan anak usia sekolah yang akan mengadakan seminar dan acara tour ke luar daerah, kekurangan dana untuk menyelenggarakan acara, tidak segan beliau merogoh kocek dan memberikan bantuan transportasi demi suksesnya acara anak usia sekolah yang kadang belum ia kenal.

Pengajarannya melalui trik pendekatan unik dan tepat mengena, bila ada keluarga di lingkungan sekitar yang sakit atau opname dengan cepat ia menghubungi kami juga yang lainnya untuk turut membesuk, hal yang mungkin jarang diajarkan di rumah / sekolah, Pak Andrianto mampu menjadikan kegiatan ini awalnya rutinitas menjadi keikhlasan.

Suatu kali saya dan beberapa teman mengunjungi rumahnya, kami yang saat itu masih lajang dengan status ada yang masih kuliah dan sudah bekerja, di putarkan film setengah documenter tentang film penduduk asli Amerika yaitu Indian yang berdasarkan fakta sejarah ( saya lupa judulnya ), bagaimana mereka orang Indian bersusah payah mempertahankan tanah nenek moyang mereka, melawan imperalisme penjajah yang melakukan perampasan hak .

FX Andrianto sering menjadikan media film documenter sebagai sarana bimbingan kepada para jiwa muda yang datang padanya, ratusan keping film model seperti itu, bisa dipinjamkan gratis kepada siapa pun yang ingin menontonnya kembali, ditahun 2000 awal ketika kami baru melek internet beliau sudah rajin menjelajah dunia tersebut, sering kami dulu bingung dengan ucapannya ( dot ) ( com ) ( org ), kata – kata yang asing dan aneh, tetapi karena sering melihat artikel orang yang di print dan di baginya, kami mulai pelan – pelan ikut belajar internet, pertama mulai dengan chatting dan kirim – kirim kartu ucapan gratisan lalu mempelajari membuat email melalui website yang menyediakan sarana tersebut.

Kini ketika kami mantan murid – muridnya telah mulai meninggalkan tempat kami di besarkan di kecamatan Cakung, Jakarta timur, pindah dari rumah orang tua dan hidup bersama isteri dan anak – anak tercinta , terkadang masih kerap saling sapa melalui sarana teknologi atau bertemu langsung, saya melihat wajah – wajah sukses telah terpancar dari para sahabatku itu, mereka sudah asik dengan dunia baru, mengabdisebagai seorang staff maskapai penerbangan yang sedang sekolah pilot, nakhoda, guru,staff di Mahkamah Agung juga DPR serta marketing handal.

Bayangan masa remaja terus melintas, wejangan perdamaian, cinta, nasionalisme, IPK ( Iman, Pengharapan dan Kasih ) yang rajin FX Andrianto bagikan semoga tidak hilang, bisa menjadi pegangan kami para mantan anak asuhnya.

Mungkin besok pagi ketika dia berselancar di google, beliau akan menemukan cerita ini dan bernostalgia memutar film documenter tentang penulisnya.

MERDEKA !!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline