Lihat ke Halaman Asli

Pico Seno

Pengusaha, Jurnalis, Programmer, Orang Pulau

Karma Positif Projo?

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14080039941396031153

Bulan April yang lalu saya menulis sebuah provokasi di Kompasiana ini yang intinya agar partai-partai politik yang tidak mendukung Jokowi menjadi Presiden terpecah karena sebagian kader atau massanya lebih memilih untuk mendukung Jokowi. Sebagai kambing hitam perpecahan partai dan ormas-ormas tersebut, saya gunakan gerakan relawan yang menamakan dirinya Pro Jokowi atau disingkat Projo (lengkapnya: Waspadai Gerakan Projo!).

Sebenarnya tidak terlalu banyak yang membaca tulisan tersebut, namun saya optimis tulisan tersebut cukup jadi referensi bagi para intel yang keluyuran di Kompasiana. Walaupun perpecahan organisasi-organisasi tersebut memang terjadi, efektivitas dari tulisan juga tidak perlu dibuktikan. Tulisan tersebut bisa saja dianggap ramalan, doa atau bahkan sekedar omong kosong saja.

[caption id="attachment_319197" align="aligncenter" width="480" caption="Projo di GBK, 5 Juli 2014"][/caption]

Lucunya, hari ini, setelah berbulan-bulan berlalu, setelah Jokowi dan JK sudah menang dalam rekapitulasi suara di KPU, justru gerakan relawan Projo semakin terlihat perpecahannya. Bagi relawan Jokowi-JK yang lain, sebenarnya sudah bisa melihat perpecahan ini sejak Jokowi berpose 'rockstar' di Monas.

Gejalanya agak sulit dilihat bagi relawan yang kurang dekat, bahkan mungkin Jokowi dan Tim Kampanye Nasional nya juga tidak menyadari. Perkiraan saya, masing-masing pihak sengaja menutupi perpecahan agar tidak menjadi masalah bagi proses kampanye Jokowi-JK. Sebagai salah satu organisasi relawan terbesar, isu perpecahan Projo tentunya rawan mengganggu proses kerja bersama kampanye Jokowi-JK.

[caption id="attachment_319199" align="alignleft" width="200" caption="Relawan Projo: Pengemudi Taxi di Batam"]

14080044241938161195

[/caption]

Tidak mudah terlihatpun karena agak berbeda medan operasinya. Satu pihak lebih rajin muncul di media massa dan event relawan di mana Jokowi hadir, sedangkan pihak lainnya lebih rajin bekerja di akar rumput. Hanya pada hajatan besar di GBK 5 Juli, mereka sama-sama hadir di satu lapangan.

Di sisi lain, sebenarnya kenyataan tersebut bisa juga dilihat sebagai sesuatu yang positif karena apresiasi terhadap Projo mengalir dari seluruh penjuru. Jokowi sendiripun mendatangi markas Projo setelah pencoblosan untuk berterima kasih, bahkan Ketua Projo mendapat dukungan tertinggi untuk salah satu posisi dalam kabinet Jokowi-JK dalam polling versi kabinetrakyat.org.

Ironinya, para deklarator Projo mengaku bahwa telah membekukan seluruh kepengurusan Koordinator Nasional Projo tersebut.

Namun bukan hanya Projo saja yang mengalami perpecahan, beberapa organisasi relawan lainnya pun juga mengalami hal yang sama. Seseorang teman yang sangat paham dengan urusan relawan ini berujar, "Masih mending Projo hanya terpecah dua, coba lihat itu Bara JP yang pecahnya menjadi berkeping-keping.."

Kembali ke judul tulisan ini, doa saya untuk perpecahan organisasi lain justru menjadi karma untuk Projo. Karma positif?

btw. saya pun relawan Projo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline