Memberi makan peradaban adalah pekerjaan mulia, apalagi memberi makan satu generasi bangsa.
Maka bergotong-royonglah para petani, suplayer pupuk, peternak, pengepul panen, koperasi desa, pengurus poktan, pedagang besar, chef, ahli gizi, peneliti, ibu rumah tangga, catering dan banyak profesi lain untuk menunaikan pekerjaan mulia tersebut.
Ada amanah yang harus dijaga dalam setiap sendok nasi putih dan lauk pauk yang pindah dari kotak makan ke perut dan tubuh anak-anak bangsa.
Ada baris-baris doa di sana.
Ada harapan demi harapan di sana.
Jadi setumpuk masalah: anak-anak picky, sayur yang hambar, alergi makanan, kulit ayam keras, susu tinggi gula, akan mudah ditemukan solusinya selagi kita semua menjaga amanah besar tersebut.
Tapi jika sebaliknya yang terjadi, jangankan memberi makan generasi bangsa, memberi makan diri sendiri pun kita tidak akan mampu. Makanan itu tidak akan pernah memuaskan kita, seberapa banyak dan seberapa baik pun makanan yang disuapkan ke mulut kita.
---
barombong, 8 januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H