Makan malam kali ini untuk anak-anak kehidupan
yang lapar akan nilai dan romantika.
Kabar baiknya
bahan-bahannya tidak perlu ditakar, dihitung, dikalibrasi
sedemikian rupa
seperti program makan siang gratis.
Mungkin memang gratis
tapi polemiknya tidak habis-habis.
Makan malam kali ini untuk anak-anak kehidupan
yang rindu memuaskan jiwa dan mata hatinya.
Ya,
makan malam kita dimasak dari frase, bait dan kata demi kata
dibumbui dengan diksi dan metafora.
Kita boleh mencicipinya pelan-pelan
atau menghabisinya dengan lahap.
Mungkin hidangan itu akan mengenyangkan
tapi bisa juga justru membuat kita makin lapar.
Tapi tidak usah khawatir.
Hidangan makan malam akan terus berdatangan
dan diedarkan ke meja-meja dan piring-piring kita
tanpa polemik
selagi masih ada tangan-tangan pujangga
yang berbaik hati memasak dan menyajikannya.
---
barombong, 23 juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H