Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Jejak dan Siluet

Diperbarui: 9 Juli 2024   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar oleh Alfonso dari Pixabay

Aku berjalan
mengikuti jejak yang terukir di atas pasir
jejak kaki-kaki telanjang
yang menapak dengan mantap dan teguh.
Entah akan ke mana kaki ini maju melangkah
kubiarkan tarian angin padang dan insting menuntunku.

Pada beberapa rangkaian perjalanan
jejak-jejak itu tertutup
oleh jejak-jejak badai
tapi lagi-lagi angin padang yang baik hati
menyingkapnya untukku.

Lama baru aku menyadari
jejak-jejak itu ternyata sama persis
dengan jejak yang ditinggalkan kaki-kaki telanjangku.

Aku pun mempercepat langkah
untuk mencari tahu siapa gerangan yang meninggalkan jejak.

Dari kejauhan aku melihat sosok itu
seperti bersembunyi dalam siluet yang dibentuk matahari senja.

Aku menoleh ke belakang.
Dari kejauhan
nampak seorang lainnya sedang mengikutiku.
Dengan jarak sejauh ini
dia pasti juga akan melihatku sebagai sebuah siluet.

Aku bukan siapa-siapa.
Tapi aku jadi merasa seperti masa depan
sekaligus masa lalu.
Biarlah demikian.
Kubiarkan saja tarian angin padang dan insting yang menuntunku.

---

barombong, 5 juli 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline