Apakah cinta datang setelah hari-hari yang dilewati bersama
lewat ketiadaan jarak
lewat berlembar-lembar kisah
lewat hujan, matahari dan musim demi musim?
Ataukah cinta bisa hadir tiba-tiba
dalam satu kedipan
dalam satu tarikan dan embusan napas?
Apakah cinta tiba setelah menempuh purnama demi purnama?
ataukah cinta jatuh seperti kelebat kilat
yang membelah langit malam?
Entahlah.
Lagipula apakah pantas mempertanyakan cinta?
Apakah kita mampu menelisik labirin misterinya yang telah menyesatkan
begitu banyak pencari jawaban?
Bukankah selagi dua hati telah tertala satu sama lain
selagi dua jiwa telah menari seirama di batas cakrawala
tidak penting lagi jawaban atas semua pertanyaan itu.
---
barombong, 22 juni 2024
