Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Cerah di Bawah Mendung

Diperbarui: 28 Mei 2024   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Horacio Lozada dari Pixabay

Rintik hujan jatuh satu-satu
tik..! tik..!
Langit memang sedang mendung
tapi ada hati yang sedang cerah-cerahnya.

Dengan sigap kubuka payung yang sejak tadi tertangkup.
Syukurlah kanopinya cukup untuk kita berdua.

Hujan mulai menderas
tik...! tik...! tik...! tik...! tik...! tik...! tik...!
Tubuh kita merapat
menghapus jarak
dengan kata-kata yang tidak beraturan
dan senyum malu-malu.

Dengan jarak sedekat ini
aku seperti bisa mendengar detak jantungku sendiri
atau detak jantungmu?
deg...! deg....! deg....!
entahlah.

Kita menyusuri trotoar yang basah
ditemani warna-warni refleksi lampu billboard di atas aspal.
Akan ke mana kaki kita melangkah?
Biarlah intuisi yang membawa.
Langit senja semakin kelabu
dan udara semakin dingin
tapi ada hati yang sedang cerah-cerahnya.

---

barombong, 25 mei 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline