Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Pagi yang Belum Tuntas

Diperbarui: 22 April 2024   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar dari instagram @picalg

Pelan-pelan
tirai malam terangkat oleh tangan-tangan tidak kasat mata.
Pelan-pelan
selimut-selimut mimpi disingkapkan
gelap beringsut
dan cahaya berpendar

Pelan-pelan
Segenap makhluk pagi bersama embun-embun
senandungkan balada tentang semesta
yang membuka satu lagi halaman baru
buku akbar kehidupan.

Pagi bergerak dengan elegan dan syahdu
seperti bait-bait doa
sampai berpasang-pasang mata terbuka
dan berpasang-pasang kaki berderap.
Saat itulah peradaban akan bergerak lebih cepat.

Cepat-cepat
tirai malam terangkat
selimput mimpi tersingkap
mesin-mesin dinyalakan
janji dan jadwal dipastikan.

Tidak ada ruang untuk yang lambat dan lalai.
Bahkan pagi pun dipaksa
untuk segera menuntaskan doa-doanya.

---

barombong, 21 april 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline