Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Harapan di Ujung Jari

Diperbarui: 13 Februari 2024   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dari lifestyle.kompas.com 

Harapan-lah yang menarik kita dari empuknya kasur dan selimut
untuk menyapa penanggalan
menyapa matahari entah cerah atau mendung
menyapa peradaban yang sudah menunggu.

Harapan jua yang membuat kita beramai-ramai
menggerakkan kaki menuju TPS masing-masing.

Harapan-lah yang membuat kita bersemangat
membuka lipatan kertas suara
memilah nama demi nama yang tertera di sana
lalu memilih nama yang paling berkesan di hati.

Setelah pada akhirnya tinta ditorehkan di ujung jari
satu lagi peran sebagai pemilik suara tuntas.
Kamu boleh menyebutnya hak
atau bahkan kewajiban.
Aku memilih menyebut tinta di ujung jari itu sebagai harapan.

Harapan untuk kehidupan yang lebih baik
harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Jadi sekecil apapun
harapan harus terus dijaga
karena harapan demi harapan itulah yang membuat negara kita
masih mampu bergerak maju.

---

barombong, H mines 1 pemilu 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline