Hilirisasi mineral menjadi upaya yang strategis untuk meningkatkan nilai jual sumber daya alam kita. Melalui pengolahan terlebih dahulu, kita dapat meningkatkan nilai ekspor produk tersebut dibanding dijual langsung dalam bentuk bahan mentah.
Untuk produk nikel misalnya, nilai ekspor nikel yang sudah melalui pengolahan bisa naik berkali-kali lipat dibandingkan ekspor dalam bentuk bijih nikel. Bandingkan nilai ekspor bijih nikel pada tahun 2017 yang hanya sebesar Rp4 triliun dan setelah program hilirisasi digalakkan, nilai ekspor nikel melejit naik menjadi Rp504,2 triliun pada tahun 2022 yang lalu (indonesia.go.id)
Oleh karena itu, kehadiran smelter untuk pengolahan sumber daya mineral menjadi bagian penting dari pembangunan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi negara kita.
Hal ini persis seperti apa yang dilakukan oleh PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), salah satu perusahaan smelter nikel yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Dalam proses produksinya, PT GNI mengolah bijih nikel menjadi feronikel yang merupakan bahan baku untuk pembuatan stainless steel, bahan baku badan pesawat, peralatan makan dan kawat baja anti karat.
Dalam menjalankan operasionalnya, PT GNI memiliki komitmen untuk memperhatikan penyerapan tenaga kerja lokal dan penerapan Keamanan dan Keselamatan Kerja. Dua isu ini cukup penting dalam industri smelter.
Kita simak penyerapan tenaga kerjanya terlebih dahulu.
Kepedulian PT GNI untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal sejalan dengan misi perusahaan yaitu membuka kesempatan bagi stakeholder dan komunitas di mana PT GNI beroperasi untuk terus berkembang. Salah satu contoh implementasi misi terlihat dari rekrutmen tenaga kerja yang dilakukan belum lama ini. Pada bulan Maret yang lalu PT GNI melakukan job fair atau rekrutmen tenaga kerja di Desa Tanauge, Kecamatan Petasia, Morowali Utara.
Desa Tanauge merupakan salah satu desa yang sulit dijangkau karena akses menuju dan dari desa tersebut melalui laut. Namun, job fair ini tetap dilakukan sebagai wujud komitmen untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada warga di sekitar lingkar industri untuk menjadi tenaga kerja, apalagi desa ini juga terletak dekat dengan areal pelabuhan di kawasan industri.
Kepala Desa Tanauge memberi apresiasi dan tanggapan positif terhadap kegiatan job fair ini. Kepedulian PT GNI untuk merekrut masyarakat lokal menjadi tenaga kerja di kawasan industri tidak terhalang dengan keterbatasan akses ke Desa Tanauge. Kades juga berharap job fair PT GNI ini dapat dilakukan kembali pada masa-masa mendatang untuk membantu mengurangi pengangguran di wilayah Desa Tanauge.