Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Mengetuk Pintu Rumah

Diperbarui: 7 Mei 2023   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Peter H dari pixabay.com

Malam menutup pintu rumah dari luar.
Tok! tok! tok!
bocah kecil mengetuk pintu yang tertutup itu.

Tidak ada jawaban.

Jari-jari mungilnya diketukkan kembali
berkali-kali
pada kayu pintu yang mulai kehilangan kehangatan.

Masih tidak ada jawaban.

Seiring dingin yang menjalar pada permukaan pintu
rasa takut mulai menyelimuti hati dan kepalanya.
Telinga mungilnya menangkap geram dan seringai
dari balik kegelapan
tapi dia tidak mau memalingkan matanya dari pintu rumah.

Dengan suara lirih
dia memanggil-manggil sang ibu
jari-jari mungilnya diketukkan kembali ke permukaan pintu.

Sesaat sebelum tangan-tangan kegelapan menggapai dan membawanya
pintu rumah terbuka.
Paras ibu hadir di ambang pintu
terkejut.
Lalu dia menggendong si bocah dan mendekapnya erat.
Dari mana saja kamu, Nak? tanyanya penuh welas asih.

Pintu rumah pun kembali tertutup.
Tidak butuh waktu lama sebelum pintu itu kembali menghangat.
Hangat
sehangat rumah.

---

kota daeng, 7 mei 2023

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline