Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Wajah di Dalam Cermin

Diperbarui: 4 Mei 2023   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Med Ahabchane dari pixabay.com 

Wajah-wajah di masa lalu mengingatkanku pada wajah-wajah hari ini. Mungkin aku akan menemukan mereka lagi di masa depan. Sesungguhnya wajah-wajah yang sama akan terus hadir, pergi dan datang dalam siklus yang sudah tersurat.

Yang berbeda hanyalah bentuk dan warna alis, jumlah kerut di kening, letak jerawat, jumlah ceruk bawah kelopak mata, bentuk batang hidung, tebal tipis bibir, warna pupil, jumlah minyak di kulit, struktur tulang rahang, lebar dahi. Tapi jika diperhatikan lebih dekat, sebenarnya ada getir yang sama pada wajah-wajah itu. Bahagia selalu melukis lengkung yang sama pada wajah-wajah itu. Pun kesedihan membentuk garis air yang sama pada wajah-wajah itu.

Aku pun memandang lekat-lekat wajah di dalam cermin. Mencermati setiap gurat yang dibentuk usia dan lapisan-lapisan perasaan di sana. Semakin lama semakin kusadari, wajah itu pun sama saja dengan wajah-wajah yang berputar dalam siklus yang entah kapan akan berakhir.

Wajah di dalam cermin semestinya menjadi pengingat pada wajah-wajah di masa lalu, masa kini bahkan di masa depan, saat kita semua memandang wajah-wajah semesta.

---

kota daeng, 4 mei 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline