Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Kupu-kupu Kertas

Diperbarui: 7 Maret 2023   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Harsh Patel dari pixabay.com

Bulan purnama sedang indah merekah
sayangnya tidak semua orang menikmati keindahannya
seperti Tuan Putri yang duduk termangu di balik kaca jendela.

Rindu itu seperti perangkap yang kasatmata
tapi entah mengapa kakinya selalu terjerat saat melangkah.
Dia pun mengambil selembar kertas dan mulai menulis surat cinta.
Kata demi kata
baris demi baris terangkai dengan syahdu.

Setelah surat itu dituntaskan
dia melipatnya menjadi seekor kupu-kupu.
Kali ini bukan pesawat atau perahu
mereka hanya akan bergerak mengikuti aliran angin atau air
sedangkan kupu-kupu akan bergerak mengikuti nalurinya.

Setelah diberi kecupan berisi mantra cinta
kupu-kupu pun terbang lincah menyusuri dinding-dinding kamar.
Tuan Putri membuka jendelanya
dan menuntun kupu-kupu kertas terbang ke alam bebas
terbang di atas barisan pohon-pohon pinus
menuju awan-awan berwarna perak.

Kupu-kupu kertas pun menjadi siluet mungil
di depan cahaya keemasan bulan purnama.

Semoga kupu-kupu kertas sampai dengan selamat
kepada Sang Pangeran di negeri seberang.
Mari berdoa bersama Tuan Putri.

---

kota daeng, 6 maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline