Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Ada Apa di Balik Kesaksian Susi ART Ferdy Sambo?

Diperbarui: 2 November 2022   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susi ART Ferdy Sambo. Gambar dari kompas.com/IRFAN KAMIL

Kebohongan yang satu akan diikuti oleh kebohongan yang lain agar kebohongan tersebut konsisten. Oleh karena itu para penegak hukum di pengadilan memiliki tugas berat menyibak kebenaran demi kebenaran untuk menghasilkan keputusan hukum seadil-adilnya bagi semua pihak.

Kita ketahui bersama kasus pembunuhan berencana dengan korban Brigadir Joshua sudah sampai ke tahap persidangan. Sudah beberapa persidangan digelar untuk memeriksa para terdakwa dan saksi. 

Persidangan terbaru yang digelar kemarin (31/10) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah pemeriksaan terhadap terdakwa Bharada E dengan menghadirkan Susi, ART Ferdy Sambo (FS) sebagai saksi.

Persidangan ini cukup menyita perhatian. Masyarakat terbantu mengikuti jalannya sidang karena video persidangan cukup banyak beredar di portal pemberitaan.

Sejak awal kasus bergulir, saya sudah menaruh perhatian pada asisten rumah tangga FS ini karena namanya jarang disebut-sebut. Padahal dia ini saksi kunci yang penting untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di rumah Magelang.

Susi Mengubah BAP

Akhirnya tiba kesempatan bagi Susi untuk ikut berbicara sebagai saksi di persidangan kemarin. Tapi apa yang terjadi? Alih-alih bisa melihat kasusnya menjadi lebih jelas, kesaksiannya malah membuat kening kita berkerut karena bingung. 

Jangankan majelis hakim yang memang tugasnya menelisik kata per kata untuk mengungkap kebenaran, saya yang awam dengan hukum saja jadi geregetan mendengar tutur katanya.

Videonya cukup banyak bertebaran jadi pembaca bisa melihat sendiri apa yang terjadi. Singkat kata, menyimak kesaksian dari Susi terlihat jelas kalau kesaksian itu tidak organic (meminjam istilah media sosial). Kesaksiannya seperti sudah dipersiapkan atau didiktekan kepadanya sebelumnya.

Ini bisa terlihat dari diksi yang digunakan, informasi yang inkonsisten dan jawaban "tidak tahu" yang cukup sering dilontarkan. 

Beberapa jawaban "tidak tahu" ini pun tidak valid, karena begitu hakim mengganti format pertanyaannya ternyata Susi tahu jawabannya. Beberapa informasi Susi juga dibantah oleh Bharada E.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline