Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Demonstrasi dan Sendal Jepit

Diperbarui: 12 September 2022   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar demonstrasi mahasiswa dari kompas.com

Panas dari matahari
panas aspal jalanan
panas dari dalam hati
berhasil membakar hari ini.

Orang muda berserakan dalam padu di jalan-jalan protokol
tumpah ruah
menumpahkan amarah
menumpahkan idealisme.
Detak-detak jantung jadi reaktor
dan barisan yang dirapatkan jadi tungku pembakaran.

Bahan bakar utamanya adalah harga minyak
seperti bendera yang dikerek oleh upacara pagi.

Di depan adalah oligarki
sedangkan di belakang adalah rakyat jelata
setidaknya begitulah mereka melihat dunia.

Salah satu rakyat jelata jauh di belakang barisan
sedang duduk menangis tersedu-sedu.
Sebelah sandal jepitnya hilang entah di mana
pun peluit parkir yang tadinya tersampir di saku bajunya.

Dia kehilangan itu semua
saat massa yang beringas melewatinya.

Air matanya lalu jatuh sebagai gerimis
semakin lama semakin deras
hingga jadi hujan yang akan mendinginkan kepala semua orang.

Lihat
sandal jepit yang hilang
terombang-ambing di atas aliran air hujan
yang merambat di sisi jalanan.

Sayangnya
sang pemilik tangisan sudah tidak ada lagi di situ.
Dia meninggalkan sandal jepit yang sebelah lagi
sebagai hadiah
berharap keduanya ditemukan rakyat jelata lainnya.

---

kota daeng, 12 september 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline