Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Langitkan Syukur

Diperbarui: 14 Agustus 2022   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Gerd Altmann dari pixabay.com

Masihkah kita langitkan syukur
atas nikmat dan prahara
atas yang datang dan menghilang
atas yang diterima dan direnggut
atas kehidupan yang masih berjalan?

Atau jangan-jangan kita hanya menengadah ke langit
saat hati remuk dan patah?
Kita tundukkan kepala sampai ke debu tanah  
hanya karena kehabisan sumpah serapah.

Lihat
langit tetap menurunkan hujan
dan matahari tetap bersinar
untuk orang yang baik dan orang yang jahat.

Jadi jika kita merasa membutuhkan tangan Tuhan
pada titik terendah
mestinya kita tidak kehabisan alasan untuk bersyukur
atas apapun yang kita hadapi dalam kehidupan.

---

kota daeng, 14 agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline