Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Siluet

Diperbarui: 7 Juni 2022   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar dari dokumen pribadi.

Di bawah awan-awan yang menggelayut sedih
kuseret diriku yang ringkih.
Di belakang sana kegelapan masih mengejar
padahal aku sudah begitu lelah
terengah-engah
mengisap udara ke dalam dada.

Senja sudah nyaris paripurna
tapi takut ini sedang menguasai jiwa.

Masihkah aku layak memanggil nama-Nya?
Masihkah ada pengampunan untuk dosa dari ujung kaki ke ujung kepala?

Detak-detak kesempatan terus berlalu
tapi lidah masih kelu.

Jadi aku tahu yang harus kulakukan
pantas atau tidak
aku akan sembunyi di balik siluet rumah Tuhan
di balik bayangan mereka yang siang malam berseru pada-Nya.

Kegelapan akan terus mengejar mereka yang pernah mengejarnya.
Semoga Tuhan melindungi mereka yang datang berlindung pada-Nya.

---

kota daeng, 7 juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline