Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Mengetuk Pintu Surga

Diperbarui: 13 Maret 2022   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar untuk puisi Mengetuk Pintu Surga dari pixabay.com

Dor!
Satu nyawa yang telah diberi label
terbang di tangan detasemen khusus.

Letusan itu membuat kita sejenak jeda
karena mendadak menemukan kembali kemanusiaan kita
atas kehilangan satu nyawa.

Tapi sayangnya hanya sesaat
karena seperti biasa
kita lalu hanyut pada polemik
perang urat leher dan bersilat lidah di lini masa.

Semua merasa memiliki legitimasi
menentukan harga letusan
yang baru saja mengusir hening dari depan mata.

Akhirnya kita selalu sibuk beradu argumen
dan kehilangan empati pada mereka yang sudah pergi.  

Tidak pedulikah kita
saat ini mereka sedang dilanda kegamangan?
 
Mereka mengetuk pintu surga
dan menunggu dengan gelisah dan berdebar-debar
seperti seluruh hidup mereka bergantung
pada jawaban dari balik pintu tersebut.

---

kota daeng, 13 Maret 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline