Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Macan Air

Diperbarui: 1 Februari 2022   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar untuk puisi: Macan Air. Dari kompas.com

Seringkali tidak mudah mengetuk pintu rezeki.
Tapi saat pintu yang satu tetap tertutup
ada pintu lain yang menunggu terbuka.

Seperti macan yang menatap tajam
pada buruan di antara perdu
kita harus berani menatap peruntungan.
Gagal dan berhasil adalah teman seperjalanan
yang penting kita tidak berhenti berlari.

Tahun ini akan penuh dengan perjuangan
pun seperti tahun-tahun yang berlalu.
Jatuh dan bangun sudah seperti udara yang kita hidu
yang penting kita tidak berhenti bernapas.

Seperti macan yang mencengkeram tajam
kita pun harus membekuk setiap peluang.
Sial atau beruntung adalah tamu yang pergi dan datang
yang penting kita tidak berhenti berjuang.

Lalu seperti air yang tenang
kita harus selalu pulang pada hening yang asali
untuk lebih mengenal diri sendiri
melepasnya dari topeng yang kita pasang tanpa sadari.

Seperti macan yang gigih dan tangguh
kita mesti berikhtiar sungguh-sungguh
seperti air yang memulihkan dan menumbuhkan
hidup kita pun harus semakin membawa kebaikan.

---

kota daeng, hari raya imlek 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline