Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Banjir Kata-kata

Diperbarui: 19 Januari 2022   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar dari Kompas.com/ M Zaenuddin

Hujan jatuh satu-satu sebelum jadi kumpulan air yang tidak sanggup diserap akar tunggang dan akar serabut. Hanya mampu merayap di atas beton dan aspal jalanan pun di atas tanah yang sudah jenuh. Kalian menyebutnya banjir.

Sementara itu kata-kata tidak pernah jatuh sendirian. Dia selalu butuh kata yang lain untuk menegaskan eksistensinya.

Kata-kata selalu jatuh sebagai sebuah entitas. Dia bergerak secara holistik, tidak peduli ada atau tidak kepala yang akan menyerapnya.

Kata-kata terus bergerak, mengkonstruksi dan mendestruksi dunia. Kata-katalah yang menginisiasi dan menghancurkan peradaban.

Jika banjir air kalian sebut bencana, bagaimana dengan banjir kata-kata?

Banjir kata-kata yang tidak diserap dan diimplementasikan dengan baik, atau kata-kata penuh racun diserap mentah-mentah, bukankah dia jauh lebih berbahaya?

---

kota daeng, 18 Januari 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline