Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Cerpen: Pakaian Seragam

Diperbarui: 27 Agustus 2021   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar dari freepik.com

Syahdan, manusia terlahir telanjang, polos tanpa sehelai benang pun. Lalu seiring waktu, kulit mereka mulai berkenalan dengan rupa-rupa serat kain dari baju, celana dan pakaian lain yang menutupi tubuh mereka.

Seiring usia, mereka mulai belajar kalau pakaian bukan saja digunakan untuk menutupi tubuh telanjang serta mengenyahkan hawa dingin dan panas, tapi juga menjadi simbol aktualisasi diri. Setelah semakin dewasa mereka menyadari kalau pakaian pun adalah identitas, terutama saat mengenakan pakaian seragam.

Gagah dan necis di antara manusia-manusia berseragam sama, merupakan sebuah kebanggaan.

Tapi sikap itu terusik, setelah muncul seorang cendekiawan dari kelompok yang berbeda seragam di kompleks perumahan sebelah. Cendekiawan itu menyampaikan analisis tentang keburukan-keburukan dari seragam mereka.

Kajiannya selalu ramai dan videonya dinonton oleh banyak pendukungnya.

Muncul cendekiawan kedua dari kelompok yang seragamnya dijelek-jelekan, lalu balas menyampaikan analisis tentang keburukan-keburukan dari seragam kelompok lawannya. Kajian dan videonya pun dinonton oleh banyak pendukungnya.

Semakin tajam kedua cendekiawan beradu analisis, semakin panas telinga dan hati para pendukungnya.

Akhirnya kedua cendekiawan pun dilaporkan ke pihak kepolisian oleh lawan kelompoknya masing-masing. Tuduhannya sederhana, menghina seragam kelompok lain sehingga berpotensi menimbulkan konflik horizontal.

Polisi berhasil menyerok kedua cendekiawan dan mereka diamankan dalam sel yang sama. Petugas berpikir jeruji besi dapat membuat keduanya merenungkan kesalahan masing-masing. Tapi bukan itu yang terjadi. Mereka malah terus beradu argumen tentang seragam masing-masing di dalam sel, tidak peduli siang atau malam.

Polisi pun mencopot seragam mereka dan menggantinya dengan baju tahanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline