Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Ini Dia 4 Sifat Bos Idaman

Diperbarui: 12 Juli 2021   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana kerja akan sangat menyenangkan jika memiliki pimpinan atau bos yang asyik. Tidak sombong, baik hati, ramah, sabar, mengayomi, enak diajak curhat, pengertian, apalagi suka traktir! Demikian harapan-harapan para bawahan. Tidak salah sih tapi bos juga manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada yang bos yang benar-benar sempurna.

Jadi tidak perlu kecewa jika mendapat bos yang tidak sesuai dengan kriteria kita sebagai bawahan.

Lagipula karakter dan budaya kerja setiap organisasi berbeda-beda. Hal ini ikut menentukan karakter bos yang ditempatkan untuk memimpin tim kerja organisasi tersebut.

Manajer minimarket, misalnya, sekalipun mampu mengorganisir pekerjaan dengan baik di tempatnya saat ini, prestasinya belum tentu sama jika pindah profesi menjadi manajer cabang sebuah bank, padahal sama-sama pemimpin di tempatnya. 

Seorang bos rumah makan yang baik, belum tentu bisa memimpin sebuah pabrik tekstil sama baiknya. Gaya memimpin seorang mandor proyek pasti berbeda dengan kepala sebuah tim riset, dan seterusnya.

Singkat kata, lingkungan kerja akan ikut memberi pengaruh pada gaya kepemimpinan seseorang. Tapi secara umum, ada sejumlah sifat pemimpin yang bisa diterapkan dan dibutuhkan di semua lingkungan kerja. Kemampuan memecahkan masalah, misalnya.

Nah, menurut saya paling tidak ada empat sifat seorang bos yang mampu membuat bawahan merasa betah bekerja di bawah kepemimpinannya. 

Jika bisa dikelola dengan baik, sifat-sifat ini pun mampu meningkatkan kinerja bawahannya. Mari kita simak

Menjadi Pemimpin yang Melayani

Servant leadership atau kepemimpinan yang melayani menjadi topik yang sering dibicarakan dalam dunia manajemen saat ini. 

Pemimpin yang baik harus menjadi orang pertama yang memiliki jiwa pelayananan di dalam timnya. Pemimpin harus memahami etika kerja dan berorientasi pada kebutuhan bawahan. 

Pemimpin yang melayani menggunakan pengaruh dan motivasi untuk menggerakkan bawahannya, alih-alih menggunakan power atau otoritas yang menjadi gaya kepemimpinan tradisional. Kurang lebih demikian pokok ajaran servant leadership.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline