Alam mengetuk pintu rumah kita yang diam dalam tenang
dua ketukan
tiga ketukan
empat ketukan.
Sayangnya telinga tidak bisa mendengar ketukan-ketukannya yang khas
dan penghuni rumah berada di ruang tengah
tempat pengantin berhias.
Penghuni rumah yang lain berada di dapur
bergelut dengan bahan-bahan makanan dan minuman untuk resepsi nanti malam.
Semua larut dalam euforia pesta.
Lima ketukan
enam ketukan
tujuh ketukan
pintu rumah masih diam dalam tenang.
Padahal alam hanya ingin memberitahu
agar kita berdiam diri sejenak
karena ia ingin memindahkan rumah kita dari bahu kanan ke bahu kirinya.
---
kota daeng, 6 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H