Salam, pemilik jiwa yang kesepian.
Menangislah sepuasnya, karena malam ini tangismu disamarkan hujan.
Esok matahari mungkin bersinar tapi kamu masih akan berteman dengan dunia tanpa warna selama beberapa persinggahan hati.
Jika cinta bisa begitu manis, dia juga bisa begitu sadis, melukai tanpa tetesan sarah dan membunuh tanpa ayunan pedang. Tahu-tahu tubuh dibekap nelangsa dan jiwa dipenuhi sepi.
Kamu tidak sendiri. Langit pun kadang meratap karena ditinggalkan kekasih.
Menangislah sepuasnya. Semesta akan menjadi pelipur lara dengan cara yang tidak terduga.
---
kota daeng, 19 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H